Belajar Asyik di Slink, Kandang Jurank Doank

Bermain di Kandang Jurank Doank (8)

Belajar Asyik di Slink, Kandang Jurank Doank

- detikHot
Kamis, 17 Okt 2013 17:05 WIB
Karya anak didik Dik Doank yang dipamerkan di museum (Tia Agnes/detikHOT)
Jakarta - Hidup adalah proses. Proses adalah perubahan. Perubahan itu yang menandakan kita yang hidup.

Jika yang hidup takut akan perubahan, sesungguhnya dia telah mati. Atau tetap hidup dalam kemiskinan jiwa dan hati.

Itulah penggalan filosofi dari Kandang Jurank Doank yang selalu ditanamkan Dik Doank kepada murid-muridnya. "Proses ini juga berlaku terhadap semua bangunan yang ada di sini," ujar Indah Nirmala kepada detikHOT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangunan terakhir yang dibangun Dik adalah slink yang memiliki kepanjangan dari 'setengah lingkaran'. Slink berbentuk berundak-undak dan seperti amphiteater.

Dik sendiri sengaja mendesainnya setengah lingkaran. Lokasi sebagai proses belajar dan mengajar ini juga memiliki makna tersendiri.

"Kenapa enggak satu lingkaran? bukan setengahnya? Karena KJD mau kasih setengahnya saja buat anak-anak. Setengahnya lagi mereka harus cari sendiri," ujar Indah.

Pelajaran ini yang selalu dikatakan Dik Doank kepada muridnya. Hal ini juga yang membuat mereka berusaha mandiri dan tak tergantung kepada Dik.

"Kita kasih fasilitas gratis belajar di sini, jadi sudah kita kasih pondasinya. Mereka sendiri yang menentukan mau jadi apa," katanya.

Slink yang dibangun menghadap ke hamparan sawah, menjadi lokasi yang terunik di sekolah alam Ciputat tersebut.



Menurut Indah, desainnya memang menghadap ke timur bukan ke barat. Di Minggu pagi akan ada banyak kegiatan menggambar anak-anak.

Kawasan Slink ini berada setelah dari lapangan futsal. Di sana, sudah rindang lantaran banyaknya terdapat pohon ketapang kencana.

Saat detikHOT mengunjunginya, banyak murid-murid Dik Doank sedang berlatih teater. Di belakang panggung, terdapat patung seorang dewi.

"Panggung atau drama musik, juga kadang-kadang serih diadakan di Slink. Semuanya sengaja berkonsep lesehan. Muat kira-kira sampai 150an orang," ujarnya.



(utw/utw)

Hide Ads