Mengenakan blus berwarna hitam dan putih serta celana berwarna merah, Rose Pandanwangi janda pelukis S. Sudjojono ditemani putrinya, Maya Sudjojono.
Di usianya yang menginjak ke 84 tahun, Rose Pandanwangi masih tampak bugar dan bersemangat. Ingatannya pun masih kuat ketika menceritakan perjalanan hidupnya dengan pelukis yang akrab disapa Djon itu. "Kami bertemu di Berlin, saat dia sedang melawat bersama pelukis Indonesia," kenangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rose mengatakan jika kultur dirinya dengan Djon bertolak belakang. Ia dibesarkan dengan budaya Eropa lantaran ayahnya berasal dari Jerman, serta ibunya yang berdarah Manado dan Spanyol.
Sedangkan kedua orang tua Djon adalah orang Jawa. Secara karakter, Rose termasuk seseorang yang emosional, dan Djon seseorang yang sabar sekali.
"Penyesuaian hubungan kami rada lambat karena karakter dan budaya itu. Keuntungan saya, dia itu orangnya sabar sekali. Selalu merendam emosinya dan tidak pernah membentak keluarganya," ujarnya.
Setelah berpisah dari istri pertamanya yakni Mia Bustam, Djon menikahi Rose Pandanwangi pada 1959. Dari pernikahan ini lahirlah tiga putri yaitu Alexandra Pandanwangi, Germania Menang Djuang, dan Mariano Dara Putih atau Maya Sudjojono.
Sedangkan dari pernikahan Rose membawa tiga orang anak Sri Sara Wahidin, Amir Gustaf, dan Wicky S.Rosewiaty.
Saat memutuskan menikah dengan Rose, Djon membuat keputusan besar, yaitu keluar dari sebuah partai dan lembaga kebudayaan yang berafiliasi dengan partai tersebut.
"Ia memilih saya daripada partainya. Itu bukan pernyataan kejutan buat saya. Itu sudah didiskusikan. Saya pun mendukungnya," kata Rose.
Djon juga mengatakan akan menutup kehidupannya di dunia politik dan fokus hidup dengan melukis. Demi mewujudkan impian Djon, Rose membantunya. Ia menjadi wanita di balik pelukis ternama kala itu.
Lantaran keluar dari partai dan hidup jauh dari dunia politik, kawan-kawan yang awalnya dekat dengan Djon banyak yang berbalik menjauh.
Bahkan, seingat Rose, sampai ada sindiran jika Djon hidup dari minum coca cola. "Padahal dalam hati saya, aduh kok gitu yah."
***
Djon memang pribadi yang unik. Seingat Rose ada beberapa kejadian yang layak dikenang akan sosok Djon. Misalnya saja suatu hari pasangan ini hendak pergi kondangan.
Saat itu Djon memilih memakai sepatu boot yang sebenarnya kuranglah lumrah. Sayang Rose baru tahu apa yang dipakai Djon di tengah jalan.
"Saya pun marah dan memberi dua pilihan. Ingin pulang ganti sepatu atau tidak jadi kondangan, ha..ha..ha," ujarnya. Djon pun pulang dan menuruti istrinya.
Djon memang seding membuat Rose gregetan lantaran suaminya memiliki sifat mudah percaya dan sering dibohongi. Tapi, kata Rose, Djon selalu tak ambil pusing.
"Ia yang mengajarkan nrimo, keadaan yang tak bisa diubah jangan dipikirkan. Jangan emosi, itu pelajaran yang saya serap dari Pak Djon," kata Rose. "Kalau ia tidak sependapat dengan putri-putrinya ia rendam dan cari waktu untuk bicara."
***

Namun urusan berjiwa besar tak berlaku bagi Djon menyangkut persoalan seni lukis Indonesia. Djon tak segan-segan naik pitam. Bahkan menurutnya, pihak pengelola Taman Ismail Marzuki (TIM) masih punya rekaman ketika ia berdebat.
Berbagai sisi dari Djon juga diakui oleh putri kelimanya, Menang Djuang. "Bapak itu filosofis banget, segala kata-katanya bermakna. Dulu masih belum ngerti, pas sudah dewasa oh gini maksudnya bapak," katanya kepada detikHOT.
Suatu ketika, Djuang tidak lulus lima universitas negeri, lalu ia dites menggambar oleh ayahnya agar diarahkan menjadi pelukis. Tak begitu lama, ia lulus tes di sekolah teknik. "Semua alat lukis diambil Bapak, disuruh sekolah dulu."
Kini Rose tinggal dengan putri-putrinya dan memiliki belasan cucu. Di sela hari tuanya, ia masih sibuk mengurusi S.Sudjojono Center, khususnya pada peringatan seabad Djon.
Ia pun masih rutin latihan olah vokal dan main piano. Ini dilakukannya demi menjaga kualitas suaranya. Hal ini terbukti ketika Rose sebagai penyanyi seriosa turut ambil bagian menyanyi dalam pementasan teater 'Pandanwangi dari Sudjojono' di Teater Kecil, TIM, Jumat pekan lalu.
(utw/utw)