Menurut seorang comic (sebutan untuk pelaku stand-up comedy) asal Bandung Isman H Suryaman, komunitas-komunitas regional stand-up comedy itu umumnya memulai aktivitas dengan menciptakan akun Twitter. "Dari situ, mereka lantas menggalang acara rutin berupa open mic," jelas Isman.
Lebih jauh Ketua Tim Koordinator Regional Stand-up Indo itu memaparkan, istilah open mic merupakan sebutan untuk panggung terbuka yang digelar bagi siapapun yang mau tampil, baik comic pemula maupun yang berpengalaman. "Biasanya diadakan di cafe atau restoran dengan panggung dan akustik yang mendukung," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang telah melakoninya, selain Isman, adalah Ernest Prakasa. "Teman-teman di Stand-Up Indo berbagi visi untuk merintis stand-up comedy menjadi industri," ujar salah satu pendiri komunitas Stand-up Indo itu. Salah seorang comic yang telah sukses secara profesional, Mongol mengaku mampu mengumpulkan pendapatan antara Rp 6 hingga Rp 8 juta dari melawak tunggal.
(mmu/ich)