Usai pementasan, Sarah yang masih mengenakan kostum panggung gaun malam warna ungu berbaur dengan penonton yang menikmati jamuan makan soto. Mikrofon kecil yang menempel di pipinya belum ia lepas. Ia menerima banyak pujian dan ucapan selamat dari penonton.
Atas berbagai pujian itu, Sarah mengaku lebih banyak berimprovisasi ketimbang mengikuti skenario.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan rendah hati pula, Sarah menolak jika penampilannya dinilai sebagai kekuatan utama pertunjukan berdurasi dua jam itu. "Saya kan cuma
muncul dua kali," katanya.
Memang, Sarah hanya kebagian dua adegan dalam pementasa itu, namun porsi masing-masing cukup lama. Pada babak pertama, Sarah muncul pada adegan
ketika asitennya melapor bahwa anak perempuannya, Nala pacaran dengan cowok kampung anak tukang soto.
Sedangkan pada babak kedua, ia muncul lagi dalam adegan rumah sakit, ketika adik Nala, Lolo dirawat setelah terluka dalam bentrokan dengan
"geng soto".Β Sarah berimprovisasi dengan celetukan-celetukan sarkas, kocak, konyol, penuh sindiran.
Ia juga bermonolog sebagai ganti "nge-rap", dan berjalan-jalan sebagai ganti menari. "Pokoknya saya nggak nabrak penari lainnya aja," katanya.
Sarah mengaku puas dengan penampilannya malam itu, dan itu tampak dari binar wajahnya ketika ditemui usai pertunjukan.
Sarah Sechan masih akan tampil dalam empat kali pertunjukan lagi, termasuk Kamis (24/2/2011) malam ini hingga 27 Februari.
(mmu/mmu)