Penyanyi cilik melapor kepada Komnas Perlindungan Anak atas dugaan percobaan perkosaan oleh AD. Perkara itu juga mendapat perhatian dari media Singapura.
Terduga AD dikabarkan adalah warga negara Singapura. Ia adalah manajer sang penyanyi selama urusan manggung di sana.
"Di media Singapura bahkan lebih dulu tahu masalah ini. Karena memang di sana, di Singapura dan Malaysia responnya luar biasa sekali," ungkap Donald, perwakilan Harpa Records, label rekaman tempat sang penyanyi bernaung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi satu bulan yang lalu. Kala itu sang penyanyi harus manggung di Labuan, Malaysia. Tapi, ia urung tampil karena ada masalah.
"Terjadi ribut-ribut. Passport dia dibawa sama AD. Tegar nggak bisa berangkat ke Labuan. Kita awalnya mau selesaikan baik-baik sama AD, minta passport-nya dibalikin. Tapi, AD nggak mau, dia ngaku katanya passport Tegar tidak berada di tangannya," kata Donald.
Lihat Foto: Pretty in Pink, Ririn Dwi Ariyanti
Namun mereka tidak percaya pengakuan tersebut. Ia yakin AD-lah yang membawa passport sang penyanyi. Kejadian itu diakuinya terjadi di Singapura.
"Bagaimana bisa nggak sama dia, dia kan manajernya, ke mana-mana sama dia gitu kan. Akhirnya show di Labuan nggak jadi. AD bilang namanya dijelekkan. Di situ jadi ramai (sampai ke media Singapura)," ujarnya.
(nu2/mmu)











































