Terinspirasi Budaya Jepang, Kelvin Atmadibrata Gelar Pameran 'Takekurabe'

Jakarta -

Jika Anda mengunjungi Japan Foundation, mampirlah ke lantai dua dan melihat-lihat pameran yang bertajuk 'Takekurabe' hingga 4 September mendatang. Di dalamnya sebanyak 108 bambu kuning polkadot terbuat dari bekas gulungan tisu toilet dan potret karya Yayoi Kusama.

Dalam berkarya, ia selalu mengusung tema seksualitas, gender, dan mitos tradisional. Di pameran tunggalnya kali ini, Kelvin terinspirasi dari berbagai budaya dan seniman Jepang.

"Saya memang menyukai Yayoi Kusuma dan suka main permainan Jepang sejak kecil," ungkapnya kepada detikHOT di sela-sela pamerannya di Japan Foundation, Kamis lalu (21/8/2014).

Perjalanan kariernya sudah dimulai sejak 2011 silam. Sebelumnya seniman ini sudah menggelar karya dan performance art di Singapura, Kuala Lumpur, Stockholm, Barcelona, Madrid, Manila, Seattle, Sydhney, dan Brisbane.

Menurut kurator pameran Abe Sjahroel, Kelvin menggunakan tubuhnya sebagai media seni dan berbagai benda lainnya karena ingin melambangkan dirinya yang sedang mencari makna kekuasaan, gender, dan keterkaitannya dengan nafas ero-kawaii (cute erotica).

"Simbol polkadot hadir di karyanya Elvin. Karena begitulah Yayoi Kusama dan makna gender terasa lagi. Apalagi kalau kita lihat di 'Kolor Ijo'," ucapnya.

Tidak hanya Yayoi saja, namun Kelvin juga terinspirasi oleh seniman perempuan Jepang lainnya yakni Higuchi Ichiyo, dan Miuchi Suzue. Seniman kelahiran 1998 ini juga mencampurkan cerita takhayul yang berkembang di masyarakat Indonesia.

Kelvin mendapatkan gelar Bachelor of Fine Art (Honours) dari School of Art Design and Media di Nanyang Technological University di Singapura. Karyanya selalu menceritakan ulang narasi dan karakter yang berbasiskan teori RPGs (Role-Playing-Video Games) dan sering ditampilkannya melalui gambar, media campur, instalasi dan pertunjukan seni.
 

(tia/mmu)