Rumah produksi film dokumenter Watchdoc akhirnya menerima penghargaan Ramon Magsaysay 2021 yang tertunda dua tahun akibat pandemi. Penyerahan penghargaan tertinggi di Asia ini berlangsung di Manila, Filipina, pada 11 November 2023.
Watchdoc dianggap telah berkontribusi bagi peradaban dan masyarakat di Asia melalui karya-karya yang berkualitas dan independen dalam mengangkat isu-isu publik.
"Di tengah informasi yang serba instan, bahkan merebaknya hoaks, Watchdoc mengkombinasikan film dokumenter, jurnalisme investigatif, dan mendistribusikannya melalui platform digital dan nonton bersama," ujar Susan Afan, Presiden Yayasan Ramon Magsaysay Award.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah produksi yang didirikan jurnalis Dandhy Laksono dan Andhy Panca pada 2009 ini juga dianggap konsisten mengangkat isu-isu yang diabaikan media-media arus utama.
"Yang membanggakan bagi kami adalah penghargaan ini sebagai pengakuan kerja-kerja kolektif. Bukan pencapaian individual," kata Dandhy Laksono yang mewakili Watchdoc bersama produser senior, Edy Purwanto.
Karya-karya Watchdoc yang dianggap fenomenal di antaranya, Sexy Killers tentang jaringan bisnis dan politik industri energi batu bara, The EndGame tentang kasus pemberangusan KPK, dan The Mahuzes tentang kehancuran hutan dan masyarakat adat Papua.
Baca juga: Perlukah Menggugat 'Sexy Killers'? |
Penghargaan Ramon Magsaysay adalah penghargaan tertinggi di Asia yang diberikan kepada individu atau organisasi yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi masyarakat di Asia.
Penghargaan ini diberikan oleh Yayasan Ramon Magsaysay, sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan oleh keluarga Magsaysay, salah satu keluarga terkemuka di Filipina.
Selain Watchdoc, penghargaan Ramon Magsaysay 2021 juga diberikan kepada Roberto Ballon (nelayan, Filipina), Firdausi Qadri (dokter, Bangladesh), Steven Muncy (aktivis kemanusiaan Asia), dan M Amjad Saqib (ekonom, Pakistan).
(dar/nu2)