5 Fakta Sexy Killers, Film Dokumentasi Jelang Pilpres 2019

ADVERTISEMENT

5 Fakta Sexy Killers, Film Dokumentasi Jelang Pilpres 2019

Muhammad Rifqie Putra - detikHot
Selasa, 03 Mar 2020 14:54 WIB
Cuplikan Sexy Killers dari instagram.
Fakta fakta Film Sexy Killer (Foto: Dok. Instagram/watchdog_insta)
Jakarta -

Pada pertengahan tahun 2018 lalu sebuah film dokumenter berjudul "Sexy Killers" diluncurkan. Film yang dikeluarkan melalui platform daring YouTube oleh Watchdoc itu berhasil menyedot perhatian publik.

Film ini menceritakan tentang bagaimana dampak besar pertambangan batu bara dan pembangkit listrik tenaga uap terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya itu, Sexy Killers juga mengungkap dugaan keterlibatan para pejabat dan purnawirawan dalam bisnis pertambangan. Mereka terlibat dengan berbagai posisi antara lain direksi, komisaris, pemilik saham, dan sebagainya.

Hal-hal menarik tentang Sexy Killers

1. Film ke-12 dari Watchdoc

Sexy Killers bukan film pertama yang diproduksi oleh tim Watchdoc dan Ekspedisi Indonesia Biru. Sebelumnya ada 11 film lainnya sebelum Sexy Killers, yakni Samin dan Semen, Kala Benoa, Lewa di Lembata, Baduy, The Mahuzes, Kasepuhan Ciptagelar, Huhate, Gorontalo Baik, Asimetris, Boti, dan Made in Siberut. Rata-rata film yang dikeluarkan oleh watchdoc merupakan film documenter yang tak hanya menggambarkan keindahan namun juga tema-tema sosial.

2. Dibuat Semenjak Tahun 2015

Sexy Killers merupakan bagian terakhir dari dokumentasi perjalanan Ekspedisi Indonesia Biru yang dilakukan oleh Dandhy Dwi Laksono dan Ucok Suparta sejak dari 2015. Perjalanan mereka lakukan dengan mengendarai kendaraan bermotor dari Jakarta ke Bali, Sumba, Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan kembali ke pulau Jawa.

3. Disutradai oleh Dandhy Dwi Laksono

Film Sexy Killer disutradarai oleh Dandhy Laksono mantan jurnalis yang kerap melakukan liputan investigasi. Selain sering mengkritik kebijakan pemerintah melalui film, Dandhy juga dikenal lumayan aktif menyuarakan kritiknya melalui sosial media.

4. Terdapat Korban Akibat Kerusakan Lingkungan

Dalam film Sexy Killers disebutkan ada 32 korban akibat galian bekas tambang yang tidak direklamasi dari 2012 hingga 2013. Padahal daerah tersebut dahulunya adalah salah satu lumbung padi nasional. Sedangkan secara nasional dalam kurun waktu 2014-2018 ada 115 korban yang meninggal.

5. Dirilis pada Jelang Pemilihan Presiden 2019.

Film Sexy Killer sengaja dirilis pada 14 April 2019, jelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dandy sang sutradara mengungkapkan bahwa dia ingin menjadikan film ini sebagai bahan utama perdebatan publik ketika itu.



Simak Video "Soal Isu Perjanjian Pilpres dengan Prabowo, Ini Respons Anies"
[Gambas:Video 20detik]
(erd/erd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT