Emily In Paris menghadirkan cerita yang ringan tentang romansa dan dunia pekerjaan. Sayangnya semua dibalut dengan klise sehingga terasa sangat tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Meski begitu, kisah ini sebenarnya memberikan banyak harapan buat penonton.
Di tengah ketidakpastian hidup, pergolakan ekonomi, dan ancaman resesi yang lagi ramai dibicarakan, Emily In Paris menjadi sebuah suguhan manis dan pelarian dari semua masalah. Tenggelam bersama keceriaan Emily (Lily Collins) dan naik-turun hidupnya di Paris yang sepertinya tak pernah lepas dari keberuntungan. Di musim ketiga, formula Emily In Paris tetap dipertahankan karena sepertinya Netflix tahu inilah yang dicari dan diinginkan penonton.
Sepanjang tiga musim berjalan, Emily menjalani hidup yang tak pernah kekurangan. Meski dia merasa sedang terpuruk, dia tidak pernah benar-benar berada di titik terendah dalam hidupnya. Situasi selalu berbalik mendukungnya bahkan setelah ketahuan selingkuh dengan Gabriel (Lucas Bravo) yang saat itu masih pacaran dengan Camille (Camille Razat) sekalipun, dia tetap bisa berhubungan baik dengan mereka.
Belum lagi hubungannya dengan Alfie (Lucien Laviscount) yang rasanya mulus-mulus saja. Meski sempat ada batu sandungan dari kanan dan kiri, namun pada akhirnya mereka berdua bisa bersama dan menjalani asmara seperti yang mereka harapkan. Di musim ketiga ini, hubungan asmara Emily dan Alfie jadi sorotan utama. Namun penonton tahu bahwa masih ada sudut di hati Emily yang hanya bisa diisi oleh Gabriel.
Di sisi pekerjaan, Emily juga selalu beruntung. Meski dihadapkan dalam pilihan yang sulit, dipecat hingga mengundurkan diri lalu jadi pengangguran, dia tak pernah terlihat terpuruk. Emily selalu bisa tampil maksimal dengan busana yang fancy dan terlihat menawan. Setiap kali Sylvie (Philippine Leroy-Beaulieu) menantangnya atau membuat hidupnya berada di ujung tanduk, Emily selalu punya cara untuk keluar dari situasi tersebut dengan baik. Tidak hanya itu, dia juga selalu sukses membuat Sylvie berpaling lagi kepadanya dan tidak bisa membencinya.
Hal-hal ini sebenarnya membuat Emily In Paris tidak realistis dan terlalu klise. Emily tidak pernah memikirkan rekening bank yang menipis, bayar tagihan yang menggunung, membagi-bagi budget harian untuk makan dan bergaul, kehidupannya seperti tidak pernah susah! Kehidupan Emily rasanya terlalu indah untuk orang-orang biasa.
Simak Video "'Emily in Paris' Kena Semprot Pemerintah Ukraina"
[Gambas:Video 20detik]