Film Cross The Line Dapat Tanggapan Positif, Kini Bisa Ditonton Streaming

Setelah sukses membintangi Penyalin Cahaya, Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan mencuri perhatian lewat akting mereka di film Cross The Line. Cross The Line sendiri menjadi perhatian saat diputar dalam beberapa festival film.

Cross The Line menjadi salah satu film yang diproduksi oleh KlikFilm. Film ini sudah diputar di di Festival Film World Cinema Week dan JaFF.

"Sebelum hadir di KlikFilm, Cross The Line tayang di Festival Film World Cinema Week dan JaFF. Dan film ini mendapatkan respon yang positif. Ini tentunya membuat kami senang ya," ungkap Direktur KlikFilm, Frederica kepada wartawan.

Film Cross The Line yang dibintangi Shenina Cinnamon danChicco Kurniawan kini bisa diakses secara legal di platformstreamingKlikFilm mulai 9 Desember 2022. Karya sineas Razka Robby Ertanto ini diapresiasi positif para pencinta sinema.

Robby Ertanto, sang sutradara, mengaku ingin membuat filmromancedengan sudut pandang yang berbeda. Bukan sekadar tentang cinta, ia ingin filmnya mempunyai makna yang mendalam.

"Pengin bikin sesuatu yang beda, kan (film) love story banyak di Indonesia. Coba kita cari sesuatu yang beda. Akhirnya kita dapat ide, menggambarkan anak buah kapal dengan setting di kapal dan pelabuhan. Mau buat yang beda, tapi tetap dengan tema yang sama, yakni love story," ucap Robby Ertanto.

Sementara itu, Chicco Kurniawan mengungkapkan, film ini bukan sekedar cerita cinta biasa. Ada masalah sosial juga yang diangkat dalam film Cross The Line.

"I can say, cerita film ini luar biasa. Tidak hanya menceritakan tentang cinta saja, tapi juga masalah sosial, kenapa sih orang mau menjadi TKI atau TKW, bahkan sampai menggunakan cara ilegal, agar bisa kerja di luar negeri. Jadi film ini beda dengan kisah cinta lainnya," kata Chicco Kurniawan.

Cross The Linemenyajikan cerita dengan latar unik, yakni kehidupan di pelabuhan dan bilik-bilik kapal. Ujung tombak film ini adalah karakter Maya dan Harris yang dibawakan dengan natural oleh Shenina Cinnamon dan Chicco.

Sejumlah adegan intim dieksekusi keduanya tanpa jarak, intens, seolah keduanya benar punya rasa saling memiliki. Santai saja lari dari kondisi susah dengan berhubungan intim. Batas antara cinta, benci, rindu, dan ribut dalam hidup mereka diperlihatkan dalam cerita film ini. Tarik ulur di antara keduanya adalah magnet film ini.

Daya tarik lain datang dari pendatang baru Oni Seroja. Baru sekali main film, penampilannya sebagai muncikari meyakinkan penonton bahwa peran itu ditakdirkan untuknya. Menonton Cross The Line membuat kita memahami bahwa yang namanya hidup ada saja masalahnya. Perbedaan antara keinginan dan kenyataan adalah hal yang lumrah.