.webp)
Serial Cinta di Balik Awan sudah tayang mulai kemarin. Serial itu disutradarai oleh Umay Shahab dan diproduseri oleh Prilly Latuconsina dari rumah produksi Sinemaku.
Selaku produser, Prilly Latuconsina mengaku serial ini beda dari webseries. Pasalnya, ada hal yang lebih banyak diangkat, selain romantisme.
"Di sini banyak hal yang diangkat, kayak trauma tokoh Jane, backgorund tokoh Razi. Jadi, lebih ditebelin lagi konfliknya. Karena di hidup juga kan kita nggak mungkin konfliknya cinta-cintaan doang," kata Prilly Latuconsina di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti kan ada konflik di keluarga, pekerjaan, pertemanan. Itu semuanya dikulik," tambahnya.
Sementara itu, Umay mengaku lebih banyak bumbu cinta di serial ini. Tak hanya itu, serial ini lebih variatif.
"Di set kayak aku bisa tambahin sesuatu yang kayaknya bagus. Bukannya impulsif tambahin sesuatu tanpa konteks, tapi kayak ada hal yang menarik yang seru kalau dimasukkan gitu. Makanya di sini ada semua, thriller ada, misteri ada, horor ada," ungkap Umay.
Di sisi lain, Clarissa Tanoe, Managing Director Vision+, mengaku bersyukur mendapat Intelectual Property (IP) Cinta di Balik Awan. Serial yang tayang di Vision+ itu sangat berbeda dari webseriesnya.
"Genre sudah beda dan ini diproduksi untuk OTT, bukan webseries. Jadi, ini next level-lah. Secara rilis, kami akan lebih generous, kami janji akan dengerin komentar penonton dan kami juga memberi suguhan yang sesuai keinginan mereka," papar Clarissa.
Selaku aktor yang memerankan sosok Razi, Arbani Yasiz merasa dalam series ini penokohanya lebih kuat.
"Razi di Cinta di Balik Awan versi YouTube karya Umay beda sekali dengan yang di sini. Di sini dijelaskan kenapa Razi kayak pendiam gitu. Pokoknya di sini dikasih tahu semua," pungkas Arbani.
Serial Cinta di Balik Awan dibintangi oleh Arbani Yasiz sebagai Razi dan Yasamin Jasem sebagai Jane. Serial Cinta di Balik Awan memiliki 10 episode. Tiga episode pertama sudah ditayangkan.
(fbr/mau)
