Ridley Road, Antara Cinta Lama dan Sejarah Anti Fasisme di Inggris

Ridley Road, Antara Cinta Lama dan Sejarah Anti Fasisme di Inggris

Angga Laraspati - detikHot
Minggu, 31 Okt 2021 15:36 WIB
Ridley Road, Antara Cinta Lama dan Sejarah Anti Fasisme di Inggris
Foto: Dok. Mola TV
Jakarta -

Ridley Road bercerita tentang kelompok yang melawan neo-Nazi di London pada tahun 1960-an. Tak cuma perlawanan ke neo-Nazi di London, tapi mini serial ini juga bercerita tentang cinta lama seorang wanita.

Well, mini serial ini mengambil latar di tahun 1960 pasca perang dunia. Ridley Road juga merupakan mini serial yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Jo Bloom di tahun 2014.

Jo Bloom kala itu mempelajari sejarah tentang anti-semitisme dalam sebuah pemakaman ketika ayahnya mengobrol dengan seorang veteran. Anti-Semitisme tersebut tumbuh di London Timur pascaperang dunia. Dalam perbincangan tersebut tersebut kelompok 62.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ayah saya dan seorang veteran berbicara tentang anti-Semitisme yang tumbuh di London Timur pasca-perang. Ketika mereka mulai berbicara tentang Kelompok 62, saya belum pernah mendengar tentang organisasi pertahanan Yahudi," kata Bloom dilansir dari Standard.co.uk.

Ia pun bekerja untuk sebuah majalah anti fasis bernama Searchlight dan sekitar 20 tahun Bloom bekerja sangat erat dengan grup 62 dan wawancara hingga mendengarkan kisah mereka selama masa kelam tersebut.

ADVERTISEMENT

Setidaknya kisah soal anti-fasisme itulah yang coba diceritakan oleh Bloom dalam bukunya yang kini dibuatkan mini serial oleh Sarah Solemani. Ketika Bloom dan Solemani mulai membahas adaptasi novel tersebut pada awalnya mereka berdua membicarakannya secara umum.

Mini serial ini bercerita soal wanita Yahudi bernama Vivien yang diperankan oleh Aggi O'Casey yang melarikan diri dari rumah keluarganya di Manchester ke London untuk mengejar cinta lamanya Jack (Tom Varey). Hanya bermodalkan sedikit informasi, Vivien pun terus berjuang mencari cinta lamanya tersebut.

Vivien pun harus mengadu nasib dan mencari pekerjaan di London. Ia pun bekerja sebagai penata rambut di salah satu salon terkenal di London. Saat itulah, dirinya melihat seorang pria yang mengenakan ban lengan berlogo swastika berkumpul di depan sebuah spanduk yang bertuliskan 'Bebaskan Inggris dari kendali Yahudi'.

Ridley Road, Antara Cinta Lama dan Sejarah Anti Fasisme di InggrisRidley Road, Antara Cinta Lama dan Sejarah Anti Fasisme di Inggris Foto: Dok. Mola TV

Dari situlah ia mengetahui pria tersebut adalah Jack dan hampir saja membuat Vivien membongkar identitas asli dari Jack. Padahal saat itu Jack tengah menjadi mata-mata sebuah kelompok bernama grup 62 di salah satu kelompok bernama National Socialist Movement (NSM).

Dari pertemuan inilah, membuat Vivian terseret ke dalam peperangan antara grup 62 dengan National Socialist Movement (NSM) hanya untuk melindungi orang yang ia cintai. Grup 62 merupakan sebuah grup yang bermarkas di Ridley Road, sebuah jalan yang berada di London Timur.

Mereka pun tugas untuk melancarkan perlawanan terhadap kelompok neo-nazi yang bernama National Socialist Movement (NSM). Karena peperangan yang terus memakan korban berjatuhan pemimpin dari grup 62 Yaitu paman dari Vivien, Soly (Eddie Marsani) mengeluarkan strategi untuk melakukan spionase.

Dari sinilah kedua kekasih ini menjalankan misi bersama-sama untuk menyelesaikan perang dengan kelompok paling rasis di Inggris. Kala itu, Vivien harus mengubah identitasnya agar pemimpin dari NSM Collin Jordan dapat percaya padanya. Dari sinilah mini serial yang diadaptasi dari novel Jo Bloom tersebut mulai tegang.

Sarah Solemani sebagai sutradara juga mampu mengeksekusi serial ini cukup baik. Apalagi ia harus membuat set London di tahun 1960. Gambaran itu pun diberikan oleh Sarah dengan baik dan mampu menghipnotis siapapun yang menontonnya.

Sarah juga memperlihatkan kejeniusannya dalam menyulut emosi penontonnya dengan berbagai scene yang ditampilkan. London di tahun 60an juga digambarkan dengan sangat cemerlang dengan pakaian para castnya yang menarik dengan setelah raincoat khas warga London kala itu.

Sarah mengatakan Ridley Road tak hanya menceritakan konflik antara fasisme dengan antifasisme tetapi juga mencakup beragam persoalan menarik.

Ridley Road, Antara Cinta Lama dan Sejarah Anti Fasisme di InggrisRidley Road, Antara Cinta Lama dan Sejarah Anti Fasisme di Inggris Foto: Dok. Mola TV

"Sebagai contoh, tentang perumahan. Perumahan merupakan isu panas yang melibatkan sentimen rasis. Sentimen ini dimunculkan oleh kelompok ekstremis sayap kanan yang ingin merebut kembali tanah Inggris dari serbuan imigran," jelas Sarah kepada BBC.

Ridley Road juga memperlihatkan kekerasan ras yang terjadi hingga para aparat yang sesukanya dalam menegakkan hukum. Ada juga kelompok ekstrimis sayap kanan yang terus-terusan ditelanjangi karena dianggap sangat berbahaya terhadap keberagaman.

Hellomagazine juga menuturkan Ridley Road membuat penontonnya merinding karena serial tersebut sangat bagus. Beberapa komentar positif juga diberikan oleh penonton soal mini serial ini. Lalu bagaimana denganmu?

Mini serial drama ini pun bisa kamu saksikan secara eksklusif di Mola. Jangan sampai melewatkan keseruannya ya!


Hide Ads