Pangeran Harry dan Meghan Markle diketahui telah menjalin kontrak dengan Netflix dengan nilai yang fantastis yakni sebesar 112 juta dollar atau senilai Rp 1,5 triliun.
Hal itu pun membuat banyak orang yang menduga jika Pangeran Harry dan Meghan Markle akan muncul dalam serial The Crown yang tayang di Netflix. Namun hal tersebut tak akan pernah terjadi, Harry dan Meghan tak akan terlibat ataupun tampil dalam tayangan kontroversial itu.
Dilansir dari The Sun disebutkan jika keduanya sudah memasukan klausul dalam kontraknya bersama Netflix yang menyebutkan jika mereka tak akan tampil ataupun terlibat dalam proyek lainnya di luar kontrak mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangeran Harry dan Meghan sendiri telah menandatangani proyek tahunan dengan layanan tersebut dan akan membuat acara komedi dengan perusahaan produksi sendiri.
Pasangan tersebut pun kini tengah dipusingkan dengan ide untuk acara mereka sendiri dan pihak Netflix pun tentunya tak ingin mengganggu mereka dengan urusan lainnya. Bahkan salah seorang sumber mengatakan jika pihak Netflix akan menjaga keduanya agar tak dilibatkan ataupun dikaitkan dengan The Crown.
"Harry dan Meghan kini sedang sibuk memikirkan acara mereka dan ide untuknya dibandingkan apa yang tengah ditayangkan oleh Netflix. Permasalahan soal The Crown pun muncul, namun layanan tersebut memutuskan untuk menyerahkan proses editorial pada sang pembuat film, Leftbank dan Peter Morgan. Selain urusan hukum, tak akan ada intervensi dari mereka," ungkapnya.
"Netflix sendiri tak akan menawarkan Harry dan Meghan untuk mengontrol urusan tayangan mereka dan strategi perusahaan (seperti terlibat di The Crown) dan keduanya pun tak akan mau," terang salah seorang pegawai Netflix.
The Crown mulai ditayangkan pada 2016 dengan menyoroti masa pemerintahan Ratu Elizabeth II yang dimulai pada 1952. Di awal penayangannya, sama sekali tak ada permasalahan terkait fakta sejarah.
Namun musim keempat berlatar tahun 1980-an, dengan peristiwa-peristiwa yang kebanyakan warga Inggris masih ingat dengan baik. Peristiwa-peristiwa di dalamnya melibatkan tokoh-tokoh besar seperti Margaret Thatcher dan kepemimpinannya, hingga Putri Diana yang meninggal dunia pada 1997.
(ass/dal)