Romulus, serial epik asal Italia yang tayang eksklusif di Mola TV, memulai kisahnya dengan sebuah setting yang menegangkan. Puluhan anak muda yang setengah telanjang duduk ketakutan dengan keringat membasahi tubuhnya.
Romulus dibuka menampilkan Raja Spurius (Massimiliano Rossi), salah satu raja dari 30 raja yang ada di tanah Velia, kemudian masuk ke dalam ruangan bahwa remaja-remaja ini sudah bukan lagi anak-anak. Mereka sudah menjadi lelaki dewasa. Setelah membasahi tubuh mereka dengan darah, orang-orang ini kemudian berlari ke hutan dengan ekspresi ketakutan di wajah mereka.
Dibuat oleh Matteo Rovere, Romulus adalah sebuah kisah tentang awal mula Roma. Episode pertama Romulus begitu menjanjikan. Dengan durasi 56 menit, dia memulai pondasi serial ini dengan semua hal yang Anda inginkan dari sebuah kisah epik berbalut fantasi. Ada pengkhianatan, hubungan kekeluargaan yang erat dan tentu saja unsur mistik untuk membuat kisah ini semakin memikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kisah Romulus dimulai pada abad ke-delapan sebelum masehi. Setelah berpuluh-puluh tahun perang, 30 suku dari selatan sungai Tiber akhirnya membentuk aliansi. Setiap suku mempunyai raja tapi mereka memutuskan untuk mempunyai satu raja sebagai ketua, yaitu Raja Alba. Sudah lama tidak turun hujan di tanah Albalonga. Orang-orang meminum air di sungai yang rasanya seperti tanah. Mereka menanti hujan yang sepertinya tak kunjung datang.
Malam itu Numitor (Yorgo Voyagis) setelah konsultasi dengan ahli nujum harus menerima takdir ketika si ahli nujum mengatakan bahwa dia harus diasingkan untuk mendatangkan hujan. Nasib kepemimpinan suku-suku ini akhirnya ada di tangan cucu Numitor, Yemos (Andrea Arcangeli) dan Enitos (Giovanni Buselli). Suasana tentu saja menjadi rumit ketika ada beberapa pihak yang menginginkan kedudukan pemimpin dibandingkan dua orang ini.
Sementara itu di tengah hutan, Wiros (Francesco Di Napoli) berusaha keras agar mereka bisa bertahan hidup. Mereka akhirnya bertemu dengan koloni dan bergabung bersama mereka. Ketika mereka mencari kayu bakar di tengah hutan, tidak sengaja mereka melihat puluhan tengkorak yang sepertinya dipakai untuk sebuah ritual. Semua orang ketakutan terutama Wiros. Mereka takut bahwa mereka akan menghadapi Rumia, dewi yang menyeramkan.
Pengkhianatan, kejar-kejaran, mistik dan diakhiri dengan cliffhanger yang menukik, Romulus sudah menjadi tontonan yang lumayan menarik bahkan hanya dengan satu episode. Dengan tempo yang nyaman untuk dinikmati, episode pertama serial ini dengan cermat mengenalkan penonton terhadap karakter-karakter yang perlu diikuti lengkap dengan semua drama yang mereka alami.
Secara presentasi, Romulus tidak kalah dengan serial seperti Game of Thrones yang memiliki tema yang mirip yaitu perebutan tahta. Secara visual ia lumayan memanjakan mata. Set-nya cukup megah, lengkap dengan puluhan extras yang memakai costume yang meyakinkan untuk setting abad ke-delapan sebelum masehi. Secara atmosfir serial ini juga terasa meyakinkan karena Rovere menggunakan bahasa proto-Latin untuk membuat dunia dalam Romulus terasa otentik.
![]() |
Banyak sekali hal yang bisa diperhatikan dari Romulus. Dari episode pertamanya banyak planting yang sudah dimasukkan dan langsung di-payback oleh Rovere dengan cerdik. Seperti ketika Yemos dan Enitos berdiri di atas tebing, membahas tentang kenangan mereka terhadap ayah mereka. Tanpa berlama-lama penonton langsung diberi tahu apa maksud dari adegan sebelumnya di sebuah klimaks yang memuaskan.
Bagi Anda pecinta serial drama dengan bumbu historik, Romulus pantas dicoba. Terutama bagi Anda yang sedang mencari pengganti Game of Thrones, Romulus sepertinya bisa menjadi alternatif yang menjanjikan. 10 episode dari serial Italia ini tayang eksklusif di Mola TV jadi jangan lewatkan kehadirannya.
Romulus dapat disaksikan di Mola TV
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(doc/doc)