Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali mengeluarkan sikap dan melayangkan sanksi kepada beberapa acara televisi. Salah satunya adalah promo film 'Gundala'.
Joko Anwar sebagai sutradara 'Gundala' pun mengungkapkan kekecewaannya. Ia bersedia kicauannya di Twitter menanggapi promo filmnya di televisi nasional dikenai sanksi KPI dikutip.
"#BubarkanKPI. Promo Gundala kena sanksi @KPI_Pusat karena ada dialog bilang 'Bangsat'," tulis Joko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak artinya, tapi orang pakai kata dilihat konteksnya, karena kalau digigit 'bangsat' itu kan konteksnya ke sana. Tapi kalau diucapkan dalam intonasi tertentu, itu dikenal publik sebagai kata umpatan, masuk dalam kategori kasar. Jangan ambil dari kamus, karena kalau dari sana itu netral," tuturnya.
Selain 'Gundala', KPI juga menjatuhkan sanksi kepada 'Big Movie Family: The Spongebob Squarepants Movie'. Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo mengatakan dalam rilisnya, jenis pelanggaran yang ditemukan terkait adanya muatan kekerasan, adegan kesurupan, adegan horor, pemanggilan arwah, konflik pribadi, dialog dan gerakan sensual, ungkapan kasar, penayangan identitas pelaku pelecehan seksual, adegan berbahaya, privasi, dan pelecehan status kelompok tertentu.
KPI Jelaskan Konteks 'Bangsat' di Gundala
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
|
"Nama programnya, Big Movies Family, di dalamnya ada segmen Rabbids Invasion, di sana, kami temukan pelanggaran ada kekerasan yang sangat vulgar. Misal si rabit memukul kawan dengan kayu, menjatuhkannya, memukul dengan pot bunga ke muka temannya," ungkapnya.
Mulyo Hadi Purnomo menganggap publik selama ini salah tangkap. Ia menyebut, sanksi tersebut bukan di arahkan ke serial Spongebob.
"Tapi di dalamnya program segmen Rabbids Invasion, bukankah itu hanya animasi? Film dan sinetron itu juga kan hanya fiksi, karena kepentingan kami harus melindungi publik, jadi segala sesuatu yang dimungkinkan memberi dampak pada publik kami lihat," tuturnya.