Komisi Penyiaran Indonesia akan memberikan apresiasi atas hasil karya insan penyiaran di ajang Anugerah KPI 2018. Penghargaan tersebut diberikan pada lembaga penyiaran baik televisi maupun radio yang telah menghadirkan program-program siaran berkualitas kepada masyarakat Indonesia.
Ketua Panitia Anugerah KPI 2018 Hardly Stefano, menjelaskan tema Anugerah KPI tahun ini adalah "Harmoni Indonesia". Tema ini diharapkan menjadi cerminan dari proses kreatif senantiasa didasarkan pada semangat kebangsaan.
"Kita ingin menjadikan perbedaan ini sebagai pemersatu dan anugerah dari Tuhan untuk menciptakan suatu harmoni yang indah bagi Indonesia di bidang penyiaran." kata Hardly lewat siaran pers yang diterima detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hardly mengatakan munculnya kategori program Dokumenter pada Anugerah KPI 2018, merupakan upaya KPI untuk mendorong Lembaga Penyiaran memproduksi konten tentang sejarah untuk membangun nasionalisme.
"Dengan adanya program ini, kita berharap generasi milenial tidak melupakan sejarah bangsa" katanya.
Penilaian atas setiap kategori dilakukan oleh dewan juri yang terdiri atas praktisi penyiaran, anggota DPR RI, lembaga negara terkait, akademisi, tokoh masyarakat, dan Komisioner KPI Pusat. Di antara anggota dewan juri tersebut adalah Wahyu Aditya (Founder & Creative Director HelloMotion Academy), Prof. Dr. Asvi Marwan Adam (Profesor Riset Pusat Penelitian Politik LIPI), Imam Prasodjo (Dosen Universitas Indonesia), Dr. Ngatawi Al-Zastrouw (Direktur Sanggar Budaya Ki Ageng Ganjur Yogyakarta), dan Romi Fibri Hardiyanto (Anggota merangkap juru bicara Lembaga Sensor Film).
Rencananya, peraih Anugerah KPI akan diumumkan pada puncak acara Anugerah KPI 2018 pada Minggu, 4 November 2018 yang akan disiarkan secara langsung oleh Stasiun Televisi RCTI.