'Game of Thrones' S6 Episode 3: Berakhirnya Sumpah Sang Lord Commander

Jakarta - Episode terbaru 'Game of Thrones' tak hanya memberikan sebuah jawaban, namun juga sejumlah petunjuk dari masa lalu. Terbangun dari kematiannya, perubahan pun ikut terjadi dalam kehidupan (baru) Jon Snow.

(Awas spoiler!)

Ser Davos memberikan pelukan erat saat Jon terbangun dari tempat pembaringannya. Bukan hanya penonton, bahkan Melisandre, yang berjasa menghidupkan kembali sang Lord Commander, nampak sangat terkejut dengan keajaiban tersebut.

Kembali mengenakan jubah Night's Watch-nya, Jon kemudian menemui sisa-sisa pengikutnya dan para Wildlings, sebelum pada akhirnya memutuskan untuk menghukum para penghianat. Mulai dari Ser Alliser hingga Olly pada akhirnya menerima hukuman yang pantas karena telah mencoba untuk membunuh sang Lord Commander.

Namun setelahnya, sebuah keputusan besar pun dilakukan oleh Jon. Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, Jon menggunakan sumpahnya sebagai Night's Watch (yang menyebut sumpahnya akan berlaku hingga kematian datang) untuk keluar dari The Wall.

"Aku tak seharusnya berada di sini. Tugasku sudah selesai," ujarnya sambil memberikan jubahnya pada Edd Tollett.

Beralih ke Winterfell, Rickon Stark (ditemani oleh Osha) dibawa kembali ke kastilnya yang telah diduduki oleh Ramsay Bolton oleh para Umbers. Untuk membuktikan Rickon adalah keturunan terakhir Stark, mereka membawa serta kepala serigala peliharaanya yang sudah terpisah dari tubuhnya.

Bagaimana nasib Rickon di tangan Ramsay? Apakah kepergian Jon dari The Wall akan menyelamatkan Rickon?

Berpindah ke Stark lain, Arya masih terus berlatih untuk menjadi No One di Braavos dengan kedua mata yang tak bisa melihat. Hingga pada suatu hari, Jaqen H'ghar pun memintanya untuk meminum air ajaib dan membuatnya bisa kembali melihat.



Namun bisa dibilang Arya tak sepenuhnya ingin menjadi faceless karena ia masih menyembunyikan pedangnya, Needle, di suatu tempat rahasia. Begitu juga ketika Arya tak menyebutkan semua daftar orang-orang yang akan dibunuhnya kepada anak perempuan yang membantunya berlatih. Apa alasan di balik keputusan Arya tersebut?

Sementara itu, para penonton masih dibawa oleh Bran Stark dan Three Eyed Raven untuk kembali ke masa lalu. Kali ini, Bran diajak untuk melihat sosok mendiang sang ayah, Ned Stark, yang tengah dalam misi untuk menyelamatkan saudarinya, Lyanna, yang 'diculik' oleh Rhaegar Targaryen di Tower of Joy (setelah Robert Baratheon memenangkan perang dan berhasil mengambil alih tahta Targaryen).

Menurut kisah yang dulunya beredar, Rhaegar telah menculik dan mencabuli Lyanna setelah tahtanya diambil alih. Padahal kala itu, Rhaegar sudah menikah dan punya anak dengan Elia Martell.

Setelah Ned berhasil mengalahkan dua orang Kingsguard, terdengar suara seorang wanita berteriak. Ned pun langsung berlari menuju sumber suara, namun ketika ingin diikuti lebih dalam, Three Eyed Raven melarang Bran untuk melakukannya.



Episode ketiga memang lebih banyak memusatkan cerita pada keluarga Stark. Namun, kisah Daenerys Targaryen pun kembali berlanjut di episode ini. Setelah dibawa ke Dothraki, Daenerys sama sekali tak menyadari dirinya harus segera kembali dan membantu memimpin pemerintahan setelah ditinggal mati oleh Khal Drogo. Akibatnya, Khalesi pun harus menghadapi takdir yang lebih parah dari itu.

Ada juga King Tommen yang pada akhirnya bicara dengan High Sparrow agar mengizinkan sang ibunda untuk melihat terakhir kali jasad putrinya, Myrcella, yang dibunuh di Dorne.

Nah, semakin penasaran kan dengan kelanjutan petualangan keluarga Stark (dan Snow) yang tersisa, juga nasib Daenerys serta keluarga kerajaan di King's Landing? Simak lanjutan ceritanya di 'Game of Thrones' musim keenam episode keempat yang akan ditayangkan pekan depan, setiap Senin pukul 08.00 WIB hanya di HBO. (dal/ron)