Berkunjung ke Rumah Sherlock Holmes

Laporan dari London

Berkunjung ke Rumah Sherlock Holmes

Adhie Ichsan - detikHot
Senin, 01 Feb 2016 08:00 WIB
Foto: Adhie Ichsan
London -

Bagi penggemar cerita detektif, 221b Baker Street mungkin nama jalan paling terkenal di seluruh dunia karena berhubungan dengan Sherlock Holmes. detikHOT berkesempatan berkunjung ke sana, dan akan berbagi sedikit pengalamannya pada Anda.

Dalam dunia fiktif karangan Sir Arthur Conan Doyle, Sherlock Holmes dan rekannya Doctor John Watson tinggal di 221b Baker Street sejak 1881-1904. Apartemen 221b berada di lantai pertama dari rumah penginapan milik Mrs.Β Hudson.

Rumah Sherlock Holmes ini dibuka sebagai museum sejak 27 Maret 1990, dan dikelola organisasi non profit Sherlock Holmes Society of England. Sebenarnya rumah ini berlokasi di antara nomor 273-241 Baker Street, tetapi atas izin City of Westminster nomor 221b boleh dipakai sebagai penghormatan kepada tokoh Sherlock Holmes, yang menjadi bagian dari karya sastra dan kultur pop Inggris.


Sementara pembangunannya dilakukan pada 1851 hingga masuk dalam daftar Grade 2 arsitektur dan sejarah dari pemerintah Inggris. Sebelum jadi museum, bangunan empat lantai ini merupakan rumah penginapan yang beroperasi pada era 1860-1934.


Ada 17 anak tangga dari lorong di bawah hingga ke lantai pertama, dimana Sherlock dan John berbagi ruangan. Begitu langkah pertama, kesan misterius langsung terasa.

Β 

Lorong sempit dan gelap di rumah era Victoria itu serupa dengan yang Anda tonton dalam serial TV 'Sherlock Holmes' dengan bintang utama Benedict Cumberbatch dan Martin Freeman. Ya, di situ biasanya Sherlock dan John mengambil mantelnya yang digantung sebelum keluar untuk menyelidiki sebuah kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ruangan pertama di bagian kiri dalam lantai satu rumah tersebut adalah kamar dari sang detektif jenius. Karakter Sherlock yang digambarkan dalam cerita sebagai pribadi yang cuek dan hanya peduli dan bergairah pada kasus, dapat dirasakan dari ruangan kamarnya yang gelap, sempit dan penuh dengan barang-barang.

Kamar ini menyatu dengan ruang studinya yang hanya dibatasi dengan jendela. Ada dua bangku di depan perapian tempat Sherlock dan John biasa mendiskusikan kasus yang tengah mereka selidiki, tentunya lengkap dengan perkakas ala detektif yang sering digunakan.


Di atas kasur terdapat alat forensik dari masa lampau, perapian kecil di sudut tengah, dan meja kerja penuh buku, obat-obatan serta benda-benda antik. Karakter Sherlock yang lahir dari penulis berlatar belakang fisikawan, memang dikenal dengan metode ilmiahnya selain mengandalkan logika, terutama ilmu forensik untuk mendeteksi penyebab kematian atau mencari barang bukti pada kasus kejahatan.

Β 
Kamar Doctor John Watson yang berada di lantai 2, tak kalah autentik. Di sini kita bisa melihat lebih banyak alat kedokteran, literatur, lukisan, album foto, hingga artikel koran di masa lampau.

Ruangan lain mencakup kamar Mrs. Hudson yang elegan, kamar menyeramkan yang menjadi rekonstruksi kasus, hingga memorabilia dari teka-teki rumit yang sudah dipecahkan Sherlock, seperti dalam cerita The Hound of the Baskervilles. Ada juga tokoh jahat James Moriarty di pojok ruangan dan surat-surat kiriman untuk Sherlock. Lantai terakhir merupakan loteng, sekaligus toilet tempat sang detektif mencari inspirasi.

Berkunjung ke rumah Sherlock Holmes memberikan kesan mendalam yang membawa para pengunjung lebih dekat dengan tokoh Sherlock dan peduli pada kasus-kasusnya. Dan imajinasi dari buku, serial TV dan film mengenai kehidupan Sherlock Holmes, kini terpampang di depan mata.

Jika Anda ingin berkunjung ke rumah Sherlock, harus membeli tiket seharga 15 Pound Sterling atau sekitar Rp 300 ribu di rumah sebelah. Tak perlu mengetuk pintu, karena 'rumah tetangga' itu sekaligus menjual pernak-pernik Sherlock Holmes.

(ich/doc)

Hide Ads