'The Crossing Part 1' diangkat dari kisah nyata dengan latar belakang saat pertengahan Revolusi Tiongkok akhir 1940-an. Film arahan sutradara John Woo yang dikemas dalam tampilan efek 3D & IMAX 3D ini meraih penghargaan “Best Film Editing” & “Best Sound Design” di Hong Kong Film Award.
Cerita berawal ketika seluruh warga Tiongkok melarikan diri ke Taiwan dengan menaiki kapal uap. Tiga pasangan beserta ribuan orang mulai dari orang kaya, pengungsi dan kru menaiki kapal tersebut hingga akhirnya terjadi tragedi tewasnya 1.500 orang yang disertai kisah cinta luar biasa termasuk cerita dari tiga pasangan yang terjebak oleh kondisi yang mengerikan tersebut.
Sebagai sutradara dalam film The Crossing Part 1, John Woo menawarkan film yang dapat menginspirasi para penontonnya. Ia mengutarakan hal tersebut dalam sebuah wawancara bersama Celestial Movies.
Baca Juga: Cantik dan Ramahnya Jessica Henwick, Si Jago Cambuk di 'Game of Thrones'
“Semua cerita menginspirasi dengan cara berbeda. Seorang wanita yang suaminya pergi perang namun tidak pernah kembali, pasangan seorang prajurit dengan gadis prostitusi yang bersatu oleh takdir. Dan seorang dokter bersama gadis Jepang yang menjadi terkoyak oleh perang dan politik. Dua cerita pertama ini sangat menginspirasi karena mereka mewakili semua orang yang tidak pernah menyerah pada harapan, keyakinan atau keinginan untuk bertahan hidup, walaupun semua rintangan menentangnya. Namun pada akhirnya, mereka menemukan kebahagiaan, atau jalan untuk terus maju.”
Selama proses pembuatan film The Crossing Part 1, John Woo juga bercerita tantangan dimana adegan kapal karam difilmkan. “Film The Crossing sangat menantang dari berbagai aspek. Kami harus menyoroti dua jenis peperangan, satu saat musim panas dan satu saat musim dingin, membutuhkan perjalanan ke lokasi terpencil dan syuting di saat cuaca ekstrem panas dan dingin. Bahkan sebelumnya kami harus kerja ekstra mengatur ratusan kamera bergerak! Kami menggabungkan setingan nyata menggunakan kamera gimbal bergerak dengan spesial efek komputer grafis,” Kata John Woo dalam keterangannya yang diterima detikHOT, Senin (8/6).
Baca Juga: Ini Karakter Penting Alexandria Safe Zone di 'The Walking Dead' Musim ke-6
Zhang Ziyi sebagai Yu Zhen dalam film ini berperan sebagai seorang perawat di sebuah gereja namun pada malam hari, ia berubah menjadi seorang prostitusi. Ia juga menceritakan bagaimana sulit dan sempat tertundanya proses produksi.
“Film ini banyak sekali melewati rintangan mulai dari pre-produksi hingga sekarang. Sudah lama sekali ketika saya pertama kali menerima naskah The Crossing, bahkan saya belum membacanya semua, saya langsung memutuskan untuk melakukan peran ini. Berhubung sang sutradara mengalami gangguan kesehatan, maka produksi pun menjadi tertunda,” katanya
“Selain itu, beratnya syuting adegan kapal tenggelam yang diambil pada musim dingin di perairan Beijing selama 6 bulan di sebuah waduk besar setinggi 6 meter. Sutradara membuatkan air hangat agar kita tidak merasa kedinginan, namun usaha itu hanya sia-sia, karena air hangat itu tiba-tiba menjadi dingin. Bibir para aktor berubah menjadi biru dengan sendirinya jadi tidak perlu tambahan spesial efek atau rias wajah. Namun, bagian tersulit tentu saja emosional akting. Ada kejadian dimana jantung saya merasa sakit sekali rasanya seperti mati dan tersadar lagi,” lanjutnya menjelaskan.
(ich/fk)