"Kita memang ada tren impor film dari luar di televisi, ya udah kenapa kita tetap membuat 'Ksatria Pandawa 5', ini sejarah versi kitanya. Bagi kita banyak cerita yang nggak ada di versi luarnya, di kita ada," ujar Produser 'Ksatria Pandawa 5' Ferry Fernandez di Studio Genta, Cileungsi, Jawa Barat, Kamis (7/8/2014).
Selain Pandawa 5 dan Karna, ditampilkan juga seratus ksatria Korawa. Pembeda 'Ksatria Pandawa 5' dengan 'Mahabarata' adalah adanya tokoh-tokoh pewayangan dari Jawa, seperti Petruk-Gareng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilanjutkan Ferry, serial ini memiliki pesan. Ada pesan pluralitas, humanisme, dan banyak pelajaran yang didapat dalam kehidupan. Sebagai cerita asli Indonesia, 'Ksatria Pandawa 5' optimis bisa mencuri perhatian penonton.
"Kita yakin optimis. Di tempat lain lagi bagus impornya, tapi ini lho versi asli dari Jawa. Kita yakin penonton lebih banyak tahu versi kita. Ini versi negara kita. Ini versi dari negara kita asli Indonesia," tandas Ferry.
(pus/mmu)