Bertujuan meningkatkan kesadaran tentang penyakit malaria di Afrika --yang sebenarnya bisa dicegah dan disembuhkan-- 'Mary and Martha' tayang perdana tepat pada peringatan Hari Malaria Sedunia, Kamis 25 April 25 2013 jam 19.30 WIB di HBO / HBO HD.
Hanya memiliki sedikit persamaan --bahkan berbeda kebangsaan, Amerika dan Inggris-- kedua ibu itu bertemu di Afrika dan dengan cepat saling terikat karena rasa kehilangan yang sama; di samping tekanan dari kehidupan pernikahan mereka. Dengan persahabatan yang kuat, Mary dan Martha menyadari bahwa sebagai ibu mereka memiliki tanggung jawab terhadap anak-anak di seluruh dunia dan mendedikasikan hidup demi mencegah penularan penyakit malaria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Martha (Brenda Blethyn), perempuan kelas menengah Inggris, harus kehilangan putranya, Ben yang meninggal saat mengajar untuk sebuah panti asuhan di Mozambik. Ketika Mary kembali ke Amerika, ia mencoba mengatasi kedukaannya dengan membangun gerakan pengumpulan dana untuk menyelamatkan nyawa dari ‘jaringan nyamuk mematikan’.
Menghadapi segala rintangan bersama, keduanya membuat upaya gabungan pamungkas agar para politisi mendengar gerakan yang mereka dengungkan. Dengan lokasi pengambilan gambar di Afrika Selatan dan Carolina Utara, sang sutradara Phillip Noyce (Dead Calm, Patriot Games) membesut naskah garapan Richard Curtis (Notting Hill, The Girl in the Cafe – yang juga sempat tayang di HBO).
'Mary and Martha' turut dibintangi James Woods (film produksi HBO Too Big To Fail) sebagai ayah Mary; Frank Grillo (End of Watch) sebagai suami Mary; Sam Claflin (Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides) sebagai Ben, putra Martha, dan Lux Haney-Jardine (Abraham Lincoln: Vampire Hunter) sebagai George, putra Mary.
(ich/mmu)