Ketika pra-pesan buku The Compass dibuka untuk publik awal bulan ini, sebanyak 5.000 eksemplar ludes terjual. Cetakan kedua pun 'naik cetak' dengan jumlah yang sama. Buku The Compass yang ditulis oleh Henry Manampiring digemari para pembaca setianya, padahal karya itu belum resmi ada di toko buku.
Buku The Compass karya Henry Manampiring baru saja memulai perjalanan turnya dimulai dari kota Klaten sebagai asal dari kampung halaman ilustrator Ajon Purwo Hanggoro akhir pekan lalu. Berlanjut ke Solo, Bandung, Palembang, Padang hingga Lampung yang berakhir di 14 Januari 2024.
"Iya sudah berhasil cetak ulang sampai 10 ribu eksemplar. Harapan saya juga begitu, bisa cetak ulang lagi," kata Henry Manampiring ketika menyambangi kantor detikcom pada Kamis (14/12/2023).
Sebagian besar pembaca yang sudah membaca The Compass diakuinya merasa 'tertampar' dengan buku tersebut.
"Ini memang bukan buku yang sifatnya pukpukpuk, buku ini banyak teguran ke diri kita sendiri yah, ke semua hal bidang," ucap penulis mega bestseller, The Alpha Girls Guide tersebut.
Menurut keterangan Henry, ada banyak buku-buku filsafat yang sejenis di pasaran namun sayangnya masih segelintir yang mampu mengartikulasikan dengan sederhana.
"Terciptalah stigma yang nggak relevan buat kami, buku filsafat bikin kepala pusing padahal kalau dipelajari substansinya beberapa ya dalam konsep filsafat, sangat sehari-hari pula," ungkapnya lagi.
Misalnya saja ketika buku Filosofi Teras bergenre self-development terbit, banyak yang bilang bukunya sangat psikologi.
"Buku yang ini diambil dari karya Aristoteles, mau mengajarkan orang menjadi manusia yang terbaik. Versi terbaik dari kamu, saya sendiri merasa membantu. Saya ingin teman-teman pembaca terbaru, membaca buku ini dengan bahasa yang sederhana," terangnya.
"Saya juga meneruskan dari tradisi buku-buku sebelumnya yang penuh ilustrasi, bikin komiknya agar membaca buku ini tidak merasa menakutkan atau menjadi teks bacaan serius," kata Henry Manampiring.
Pria yang juga dikenal sebagai praktisi marketing dan branding dengan pengalaman lebih dari 20 tahun itu, kini fokus menjadi seorang penulis. Beberapa karya terkenalnya adalah mega bestseller The Alpha Girl's Guide dan Filosofi teras.
Buku The Compass: Filosofi Arete untuk Bahagia Sejati menjadi karyanya yang ketujuh. Bagaimana cerita ramuan jenakanya dalam buku filsafat? Simak artikel berikutnya ya.
Simak Video "Henry Manampiring, Penulis 'The Compass' yang Jadikan Filsafat Lebih Sederhana"
(tia/dar)