Dendam Kesumat Ningsih, Korban Perkosaan di Pabrik Tahu Tertua

Pekan Horor

Dendam Kesumat Ningsih, Korban Perkosaan di Pabrik Tahu Tertua

Tia Agnes Astuti - detikHot
Rabu, 26 Okt 2022 13:48 WIB
Penulis Buku Ningsih, Teguh
Foto: Courtesy of Pribadi/ Gagasmedia
Jakarta -

Jika biasanya makhluk tak kasat mata melekat pada tempat horor tertentu, namun bagaimana dengan berbagai kisah yang ada di baliknya? Pria asal Purwakarta, Jawa Barat, ini mengungkapkan sebuah kisah misteri tentang pabrik tahu tertua yang pernah didengar dari ibunya.

Pabrik tahu yang sudah ada sejak dekade 1970-an bukan sekadar sebuah tempat usaha. Dalam pabrik tahu tersebut, ada cerita yang membuat seorang perempuan memiliki dendam kesumat sampai nyawanya terenggut dengan cara tak biasa.

Adalah Ningsih (bukan nama sebenarnya) diketahui pernah diperkosa oleh pemilik dari pabrik tahu tertua tersebut. Kisah mengenai Ningsih tak pernah ada yang mengetahui sampai generasi ketiga dari pemilik usaha itu mengulik cerita mengenai arwah gentayangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

M Teguh Faluvie, awalnya mendengar cerita itu dari kenalan ibunya. Kepada detikcom, ia menceritakan cerita ini pernah diangkat menjadi Thread di akun Twitter pribadinya yang ternyata viral awal tahun ini.

"Selama 30 tahun, aib keluarga itu ditutupi sampai dendam penghuni pabrik ini diketahui oleh generasi ketiga atau cucu dari pemilik pabrik. Awalnya Ningsih muncul sebagai penampakan di area pabrik, mengganggu karyawan sampai keluarga pemilik," ungkap Teguh.

ADVERTISEMENT

Pabrik tahu tertua yang masih ada sampai sekarang itu, lanjut dia, ada sebab musabab dari Ningsih yang membuat arwahnya gentayangan.

Penulis Buku Ningsih, TeguhPenulis Buku Ningsih, Teguh Foto: Courtesy of Pribadi/ Gagasmedia

"Saya membagi ceritanya di Thread itu menjadi dua bagian. Awalnya, Putra yang datang ke pabrik saat liburan semesta diganggu oleh Ningsih. Dia menjadi salah satu orang logis yang ditarik dan dibawa paksa ke masa lalu, ke kejadian yang sebenarnya," tutur pria berusia 28 tahun tersebut.

"Kadang kita sebagai manusia lupa akan kesalahan, akan hal-hal yang terjadi biasa saja, namun kejadian itu membawa bekas di hati seseorang," sambungnya.

Cerita itu pertama kali muncul di 2019 lalu viral. Bagian pertama membuat netizen banyak yang menerka-nerka lokasi kejadian. Baru di 2022, Teguh baru berani mempublikasikannya dalam platform karyakarsa dan kembali meledak. Penerbit Gagasmedia pun melirik untuk menerbitkannya.

Di bab kedua, Putra mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan Ningsih. Di waktu yang bersamaan, ada saingan pabrik tahu itu yang mencoba memanfaatkan dan ingin menghancurkan pabrik dengan memanfaatkan Ningsih. Tak berapa lama kemudian, Putra mengetahui kisah Ningsih dan mencoba memperbaiki keadaan.

(Baca halaman berikutnya)

Sebagai penulis cerita horor, Teguh pernah mengalami kisah gangguan yang membuatnya sempat berhenti menulis Ningsih. Cerita yang bermula di 2019 itu pernah menghantuinya dan membuatnya ketakutan.

Suatu malam, Teguh yang meninggalkan komputer dalam keadaan menyala di kamar itu harus membeli rokok ke warung di sebelah rumahnya. Komputernya dalam keadaan nyala namun tak disangka ketika balik ke kamar, di layar monitor ada ketikan secara acak.

Adiknya sempat menghubungi via chat ketika Teguh berada di warung. "Katanya 'Kak kalau ngetik nggak usah berisik dong. Sampai heboh gitu, ketawa-ketawa'," kata Teguh menceritakan peristiwa saat itu.

"Padahal di ruang kerja itu, saya lagi nggak ada. Kan lagi beli rokok," tegasnya sembari tertawa.

Penampakan Ningsih yang memakai pakaian kebaya dan kain khas Sunda, rambut panjang dan dikepang itu juga sempat menghantuinya selama seminggu.

"Saya rileks dulu nggak nulis soal Ningsih dan cerita horor. Karena takut kalau diceritain juga. Takut-takut ada yang salah, atau mungkin Ningsih mau menulis sebuah pesan," tukasnya.



Simak Video "Video Pengacara: Tak Ada Hukuman Seumur Hidup, Fariz RM Hanya Pengguna"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads