Jika Agan Harahap berani meremajakan foto Ferdy Sambo ketika remaja sampai '30 Tahun Kemudian', komikus Haryadhi juga bersuara lantang. Memakai sudut pandang masyarakat umum, Haryadhi tak takut menyentil isu sosial politik yang belakangan heboh dibicarakan di Indonesia.
Selama dua bulan terakhir, isu mengenai dunia kepolisian terus menerus dibicarakan media-media dan netizen. Bermula dari terkuaknya kasus pembunuhan Brigadir J dan Ferdy Sambo bersama 4 orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka. Dari situ, jagat +62 gemas selalu gemas mengikuti perkembangan kasusnya.
Satu per satu, kasus yang ada di dunia kepolisian terbongkar. Haryadhi pun menyentil kasus tersebut sebagai masyarakat awam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konten terbarunya, Haryadhi menganalogikan kasus di dunia kepolisian seperti dalam film The Matrix. Kamu disuruh memilih untuk minum obat dengan pil berwarna biru atau merah.
"Pilih pil biru, kamu akan tetap percaya citra polisi baik yang disuguhkan di acara TV The Police dan film Sayap-Sayap Patah. Pilih pil merah, kamu akan tahu realita sebenarnya tentang kepolisian," tulis Haryadhi dalam komik yang baru diunggahnya satu hari yang lalu.
Karakter yang ada di komik strip buatan Haryadhi memilih untuk minum pil berwarna merah. Apa yang terjadi?
Wajahnya memerah, mata terbelalak, dan keringat bercucuran. Dalam keterangannya, Haryadhi menuliskan berbagai fakta yang mencengangkan.
Mulai dari 'Irjen Polisi jadi tersangka pembunuhan Brigadir', 'Terkuak teori konspirasi Konsorsium 303 soal judi online yang dibeking polisi', 'Hampir 100 polisi terlibat dugaan rekayasa brigadir J', sampai 'Istri Irjen yang jadi tersangka tapi nggak ditahan karena punya bayi, padahal ibu lain banyak yang ditahan meski punya bayi'.
Baca juga: 3 Komik Sentilan Kasus Irjen Ferdy Sambo |
Apa alasan Haryadhi menyentil berbagai fakta tersebut ke dalam komik strip buatannya?
"Karena itu tadi, saya bikin komiknya itu tentang bahwa selama ini ibaratnya seperti film The Matrix deh. Kamu bisa pilih mau minum pil biru atau merah. Kalau biru tetap ada di dunia semesta Matrix, tidak tahu realita sebenarnya, dan itu menarik aja saya hubungkan," ungkapnya ketika diwawancarai detikcom.
Selama ini, lanjut Haryadhi, masyarakat Indonesia selalu disuguhi berbagai acara kepolisian yang 'terkesan' baik dan taat aturan. Tapi ketika kasus itu terbongkar, banyak hal yang mengejutkan.
"Yang terjadi sekarang ini, ada banyak teori dan fakta terungkap," tegasnya.
Baca juga: Sambo Remaja Vs Sambo 30 Years Later |
Dia juga meminta agar netizen tidak ada sentimen khusus ketika ia menyentil isu politik termasuk dunia kepolisian yang heboh sekarang ini.
"Tidak perlu ada sentimen khusus, ya sebagai masyarakat awam aja sih, yang merasa. Gimana nih bisa percaya lagi ke polisi. Dari POV (sudut pandang) masyarakat biasa. Ibaratnya kebetulan bisa gambar, dulu kalau netizen kan biasa bikin status. Lalu ada TikKok, bisa bikin video, jadi kalau saya keluhan dan kritik saya lewat komik," pungkasnya.
(tia/nu2)