.webp)
Penulis muda Erisca Febriani yang namanya melambung berkat novel Dear Nathan, mengangkat berbagai tema krusial dalam karyanya. Tak sekadar romansa sepasang kekasih yang menemukan jati dirinya, namun lebih dari itu semua.
Isu kesehatan mental sudah ada dalam sekuel Dear Nathan, yang berjudul Hello Salma. Di trilogi Thank You Salma, ada tema pelecehan seksual yang sengaja digaungkan sang novelis. Mengapa hal itu ditulis oleh Erisca Febriani?
"Aku mau menyisipkan isu yang berat dan konflik tanpa melepaskan konflik cinta, sama saja dengan drama Korea. Kalau dikasih ke pemeran utama pasti akan bosen," tutur Erisca Febriani ketika berbincang dengan detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ide mengangkat isu-isu tersebut, sebenarnya muncul setelah novel pertama terbit. Saat itu, naskah Dear Nathan dikatai jelek dan pantasnya dibuang saja ke Bantar Gebang. Dia pun mengaku sempat down dengan kritikan tersebut.
"Aku mencoba membalas kritikan-kritikan itu, nggak semua kisah cinta remaja itu sampah. Aku coba sampaikan lewat isu-isu ini. Aku paham pembacaku itu remaja dari usia 17 sampai 24 tahun," katanya.
"Dengan memasukkan isu kesehatan mental dan pelecehan seksual yang dikemas dengan kisah cinta remaja, cara yang sangat baik untuk menyampaikan pesan. Ketika Hello Salma terbit saja, banyak yang merasa relate dengan karakter tersebut," sambung Erisca Febriani.
Dari isu-isu tersebut, di dalam novel perempuan yang sedang mengenyam pendidikan S2 di ITB itu sampai membuat komunitas Love Your Self.
"Komunitas itu pula yang terinspirasi dari thread di Twitter, grup support untuk para penyintas, para pencandu narkoba, berkumpul, saling menguatkan untuk.melewati masalah. ide dari Hello Salma, kita bisa loh bikin grup support kayak gini dan kejadian di dunia nyata," tambah Erisca.
Film ketiga dari Dear Nathan: Thank You Salma tayang di bioskop Tanah Air pada 13 Januari 2022.
Simak artikel berikutnya ya.
(tia/dar)
