Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar cerita dari sebuah pintu? Ya, pintu yang menjadi saksi bisu dari segala peristiwa yang terjadi terhadap karakter bernama Garda.
Melalui penuturan muka daun pintu, Triskaidekaman merilis novel terbaru yang berjudul Dua Muka Daun Pintu. Si Pintu menjadi tokoh utama yang diceritakan oleh penulis Buku Panduan Matematika Terapan dengan cara tak biasa.
Kepada detikcom, Triskaidekaman mengatakan judul yang diambil sesuai dengan karakterisasi si Pintu sebagai tokoh utama di dalam buku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di satu sisi, dia ingin membuka karena tidak tega melihat Garda yang terus terkurung di baliknya, sementara di sisi lain dia takut dianggap sebagai pintu gagal apabila dia benar-benar membuka dan membebaskan Garda," kata Triskaidekaman kepada detikcom.
Ide tentang pintu baru muncul setelah sang novelis mendengar petikan kalimat dari salah satu siniar atau podcast yang menyebut-nyebut kata 'gapura'. Dia pun seperti tersadar.
"Ketika sebagian besar orang tidak bisa ke mana-mana karena pandemi, kita jadi lebih sering berhadapan dengan pintu. Kita ingin sekali keluar, tetapi pemerintah menetapkan lockdown, memaksa kita mengurung diri di balik pintu masing-masing," katanya.
![]() |
Triskaidekaman pun memikirkan hal yang berlawanan. "Bagaimana jika pintu yang sehari-hari berhadapan dengan kita ternyata bisa berpikir dan merencanakan sesuatu," lanjutnya.
Personifikasi soal pintu juga pernah dipakainya sebagai elemen fiksi saat Triskaidekaman masih bergabung dengan komunitas fiksi kilat pada 2016.
Gagasan 'pintu yang hidup' itu dikembangkannya dengan cara berbeda sampai ditulis menjadi sebuah novela.
Dua Muka Daun Pintu menceritakan tentang selembar pintu baja yang sepanjang waktu menjaga Garda dalam sebuah sel isolasi rahasia. Setiap hari, ia mendengar kisah hidup Garda.
Ia juga membaca dan menyimak kisah manusia lain-lainnya. Ia diam-diam iba dan menyimpan niat untuk membebaskan Garda. Setelah terlempar ke dalam Forum Pintu Sedunia, pintu itu mulai memahami rahasia dunia pintu.
Ia mulai menyusun rencana dalam menghadapi permintaan untuk menghadirkan kebebasan bagi Garda. Sebagaimana manusia, selembar pintu adalah saksi berbagai peristiwa, mengetahui cerita, dan menyimpan banyak rahasia dengan caranya sendiri.
Sebelum menerbitkan novel Dua Muka Daun Pintu, Triskaidekaman merilis Buku Panduan Matematika Terapan hingga CAD*L: Sebuah Novel Tanpa Huruf E.
Baca artikel selanjutnya!
(tia/wes)