Godzilla vs. Kong menampilkan pertempuran besar-besaran di antara dua makhluk tersebut. Bagaimana tim produksi menampilkan aksi brutal keduanya di balik layar?
Pengambilan gambar utama untuk film Godzilla vs. Kong berlangsung di Hawaii dan yang kedua, di Queensland, Australia. Dua tempat tersebut diubah untuk membantu menghidupkan latar cerita, realistis dan fantastis, dari pertempuran di darat dan di laut, dan Hollow Earth.
Tim produksi memanfaatkan alam liar dan asli di sana sebagai tempat Skull Island berada di mana tempat itu merupakan tempat tinggal Kong dan sahabatnya, Jia berada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 10 Tontonan Seru Buat Weekend Kamu! |
Selain itu produksi ini juga mengambil lokasi di USS Missouri Memorial di Pearl Harbour serta Bandara Kalaekoa. Tempat itu dijadikan seolah-olah sebagai pembawa transportasi di mana Kong melakukan perjalanan melintasi laut.
"Kami bertanya pada diri sendiri, Di mana kami belum pernah melihat karakter ini bertempur sebelumnya? Kami pernah melihat mereka bertarung di kota, di hutan, tapi ada satu hal yang kami sadari. Kami belum pernah melihat mereka bertempur di lautan," ungkap sutradara Adam Wingard mengungkapkan alasan pertempuran besar itu terjadi di tengah samudera.
Selain itu, menciptakan Hollow Earth juga menjadi sesuatu yang menantang. Di balik layar sutradara Adam Wingard bersama timnya membagi Hollow Earth menjadi beberapa bagian.
Ada beberapa elemen yang digabungkan. Di antaranya menyatukan alam Hawaii dengan hutan hujan di Australia yang kaya akan berbagai jenis tumbuhan juga makhluk hingga peninggalan fosil di dalamnya.
"Kami ingin membuat Hollow Earth sebagai tempat yang akrab dilihat namun sekaligus asing dan seakan tak terjamah. Sebisa mungkin, kami tak ingin melangkah terlalu jauh, sebab ia masih jadi bagian dari dunia namun penampakannya sedikit berbeda," ungkap sutradara Adam Wingard.
(doc/doc)