.webp)
Film terbaru Netflix, Da 5 Bloods terinspirasi peristiwa perang Vietnam yang melibatkan tentara kulit hitam di medan pertempuran.
Dari keseluruhan tentara yang pernah bergabung di perang tersebut di tahun 1960-an, 23 persen kulit hitam menjadi bagian di dalamnya.
Secara cerita, persahabatan lima veteran tentara dalam film ini memang fiksi. Namun sutradara Spike Lee menyelipkan sejumlah fakta di alur plotnya.
Di salah satu dialog misalnya, karakter bernama Otis (Clarke Peters) menyebut tentang minimnya karakter kulit hitam di film-film peperangan dan ditempatkan sebagai pahlawan.
"Saya akan berada di antrean pertama jika ada film yang menampilkan pahlawan sesungguhnya seperti kaum kita. Seseorang seperti Milton Olive."
Milton Olive III sendiri bukan karakter fiksi. Ia adalah pria Afrika-Amerika pertama yang dianugerahi Medali Kehormatan. Penghargaan itu diterimanya atas keberaniannya merelakan diri menghalangi ledakan granat untuk melindungi kawan-kawan tentara lainnya. Milton Olive meninggal dunia di usia 18 tahun karena aksi kepahlawanannya itu.
"Kami sebagai kaum kulit hitam selalu percaya pada negara ini. Itulah sebabnya kami selalu berjuang bahkan meski mengetahui kami menjadi budak dalam perang sipil," ujar Spike Lee saat disinggung alasannya membawa-bawa tokoh perang seperti Milton Olive dalam filmnya seperti dilansir Vanity Fair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberadaan tokoh-tokoh semacam itu menjadi sosok penting yang terlupakan dalam sejarah AS.
"Maka ketika Presiden Donald berbicara jika anda tidak menyukai Amerika, Anda boleh pergi dari sini. Dia benar-benar sialan. Kami menjadi bagian dari berdirinya negara ini seandainya bajingan itu tahu," ucap Spike Lee berapi-api.
Da 5 Bloods sendiri menyelipkan kisah persahabatan para tentara yang senasib di momen Perang Vietnam. Film ini dibintangi Delroy Lindo, Jonathan Majors, Clarke Peters, Norm Lewis, Isiah Whitlock Jr., Paul Walter Hauser, Jasper Pääkkönen, Jean Reno dan Chadwick Boseman.
Plot film ini mengikuti sekelompok veteran Perang Vietnam yang sudah tua yang kembali ke negara itu untuk mencari sisa-sisa komandan mereka yang jatuh, serta harta yang mereka kubur ketika bertugas di sana.
Film ini dapat disaksikan di Netflix.
(doc/aay)
