Sukses merilis buku KKN di Desa Penari yang diterbitkan oleh Bukune, Simple Man menggarap trilogi mistis lainnya. Novel trilogi soal santet itu penuh intrik dan rahasia tersembunyi yang mencengangkan pembaca.
Editor Bukune, Muhammad Barkah Winata, mengatakan novel trilogi tersebut dibuatkan semesta yang lebih variatif dan kaya.
"Menurutku jauh lebih luas universe-nya, tokoh lebih variatif, ada wartawan, ada sopir truk. Perbandingannya dengan KKN di Desa Penari kan karakter-karakternya nyata dan sedikit yah," katanya ketika diwawancarai detikcom, belum lama ini.
Di buku KKN di Desa Penari yang melambungkan nama Simple Man, hanya ada sudut pandang dua karakter saja. Barkah menceritakan di novel trilogi teranyar berbeda.
"Di Sewu Dino kejadian dan karakternya banyak sekali. Di Janur Ireng sudut pandangnya ada lebih dari 5 karakter dan mereka punya ambisi masing-masing," tutur Barkah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simple Man sebagai penulis, lanjut Barkah, menyiapkan universe yang panjang.
"Dia mengerjakannya cukup intens, lama, secara deskripsi lebih kaya dan matang dari cerita sebelumnya. Universe ini berkembang lagi," ujar Barkah.
Novel trilogi yang ditulis Simple Man di antaranya adalah Sewu Dino yang terbit pertengahan Januari 2020. Novel kedua Janur Ireng yang merupakan prekuel dari Sewu Dino dan Rogot Nyowo.
(tia/doc)