Nama Rintik Sedu sedang diperbincangkan belakangan ini. Baru saja menerbitkan 'Buku Minta Dibanting' sampai 'Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang' hasil kolaborasi bareng Sapardi Djoko Damono, kariernya makin moncer.
Penulis kelahiran 4 Mei 1998 sukses merilis enam buku dan sebagian besar sukses besar. Salah satu karyanya 'Geez & Ann' segera menyapa pembaca dalam medium berbeda, yakni layar lebar.
Di ranah podcast, karyanya pun didengar sampai jutaan orang. Akun Instagram @rintiksedu punya 1,6 juta pengikut dan tiap kali posting puisi-puisi melankolis, penggemarnya pun menyerbu.
Punya berbagai prestasi di usia terbilang muda, Rintik Sedu tak sombong. Ketika menyambangi kantor detikcom, perempuan bernama asli Nadhifa Allya Tsana justru malu-malu menanggapi prestasi untuk karya-karyanya.
![]() |
"Dari awal, aku tuh anak yang nggak berani mimpi tinggi. Hal yang kulakukan sekarang itu natural saja. Aku nggak berusaha ekstra, karena kupikir akan punya buku cuma satu atau di usia 26 atau 26 tahun," tutur Tsana ketika diwawancarai belum lama ini.
Bagi Tsana, menulis adalah satu-satunya hal yang paling natural. Menulis pula bisa membuatnya bahagia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena memang itu satu-satunya yang bisa bikin aku senang, atau untuk sebentar lupa karena ada tanggungjawab lain. Segala pencapaian ini nggak pernah kuanggap sebagai pencapaian. Ini tuh (menulis) yang Tsana banget," tuturnya sembari tertawa.
Sukses dengan buku pertama dan kedua 'Geez & Ann', 'Buku Rahasia Geez' sampai 'Kata', Tsana punya sejumlah rencana lain bagi kariernya termasuk ide bagi puisi yang kerap disebut 'melankolis'. Seperti apa?
Ikuti artikel spotlight culture berikutnya ya!
(tia/wes)