Demi pertunjukan 'Planet - Sebuah Lament', Garin melakukan proses riset sejak 5 tahun yang lalu.
"Obsesi terhadap folkfore 'Lament' atau 'nyanyian ratapan' sudah cukup panjang dari 5 tahun yang lalu. Tapi kalau untuk pentas ini sudah dimulai 2,5 tahun lalu," tutur Garin ketika menyambangi kantor detikcom, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka akan mengelola musik dari Flores, yang dalam kajian musik dunia disebut sebagai salah satu kekayaan musikal yang ada.
"Kami menemukan yang menjadi bagian terbesar dari karya ini, menemukan penyanyi dan pencipta lagu 'Lament', penari dan penyanyi juga dari Papua," katanya.
Dia pun menambahkan, "Kita mentransformasikan lagu-lagu 'Lament' yang belum tercatat dan mengadaptasinya menjadi bentuk di paduan suara."
'Planet - Sebuah Lament' pun menjadi keseruan di awal 2020. Lewat lagu-lagu indah dari budaya Melanesia, pentas ini menegaskan perubahan iklim berjalan dan kebutuhan manusia tak terelakkan.
Pentasnya digelar pada 17-18 Januari 2020 di Teater Jakarta, kompleks TIM, Jakarta Pusat.
(tia/nu2)