Jakarta -
'Love for Sale' tak hanya membawa kisah tentang hubungan di antara lelaki dan perempuan. Film ini diyakini pemainnya menjadi potret nyata tentang hubungan asmara yang tak selalu berakhir manis.
Film pertamanya berakhir dengan kepergian Arini yang tiba-tiba meninggalkan Richard yang diperankan Gading Marten. Gadis yang ditemuinya dari aplikasi Love.inc itu telah habis masa kerjanya bersama Richard.
Sutradara Andi Bachtiar Yusuf merepresentasikan kesendirian dan kesepian lewat tokoh Richard.
"Seperti kata Mas Ucup, ini tentang orang-orang yang merasakan di persimpangan hidup aja ketika mereka bertemu dengan seseorang dan nggak pernah ketemu lagi. Ceritanya so real," ungkap Putri Ayudya yang bergabung di cerita 'Love for Sale 2'.
Drama romantis ini menyentil banyak hal. Termasuk perihal jatuh cinta yang tak bisa ditebak kapan datangnya.
"Dalam hidup kita nggak pernah tahu kapan waktu yang tepat untuk jatuh cinta. Nah tokoh Arini mengingatkan itu," imbuh Putri Ayudya yang di 'Love for Sale 2' berperan sebagai seorang janda ini.
Arini menjadi tokoh drama yang disematkan istilah horor karena dianggap tak punya perasaan bikin patah hati pria. Hal yang sama agaknya akan terulang di cerita filmnya yang kedua.
"Tokoh Arini emang menurutku kurang ajar. DIa menyentil dan dekat dengan realita," tukas Putri.
Halaman Selanjutnya
Halaman