Tiba di tahun 2019, ketika Jokowi naik 'sekali lagi' ada akun Instagram Karya Adalah Doa yang tak kalah fenomenal. Ilustrasi-ilustrasi Karya Adalah Doa kreasi Hari Prast dan tim digital agensi Berakar Komunikasi yang menyentil, cepat merespons situasi dan penuh makna itu kerap di-repost para pengikut media sosial.
Salah satu orang di balik komik Jokowi hingga Karya Adalah Doa adalah ilustrator Hari Prast. Lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV), ISI Yogyakarta itu dikenal dengan karya-karya ilustrasi yang berbeda ketimbang seniman lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin karena cara penyampaiannya ya, karena keberagaman Indonesia itu kan banyak. Maksudku cara mikir dan cara melihat orang itu banyak. Buatku sesuatu yang menarik karena angle orang melihatnya berbeda-beda yah," tutur Hari Prast ketika ditemui di Studio Karya Adalah Doa, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
![]() |
Secara visual, Hari Prast menghadirkan 'twist' tersendiri. "Memang sengaja sebisa mungkin kalau nggak ada caption, nggak ada deh. Biar bisa saling bercerita. Kalau mereka nge-share dari akun pribadi, ada makna tersendiri," ucapnya.
Pria yang juga bekerja di digital agensi periklanan itu menuturkan seusai lulus kuliah, ia memilih jalur ilustrasi untuk berkarya.
Video: Eksklusif! Bersuara Lewat Ilustrasi Positif nan Kreatif ala Hari Prast
"Dunia digital mulai muncul. Ada Instagram, devian art, dan lain-lain. Lebih simpel daripada motret atau keliling," kata Hari Prast.
Dia pun memilih gaya Tintin di komik Jokowi pada 2014 lalu. Saat itu ada kelompok relawan yang meminta untuk dibuatkan desain kaos kampanye.
"Itu kan harus pakai ilustrasi. Ada satu ilustrasi yang saya buat. Kita kirim ke mereka dan kita naikkan di media sosial, lebih viral dari kaos itu sendiri," ujar Hari Prast terkenang sambil tertawa.
Bagaimana kelanjutan cerita komik Jokowi bergaya Tintin, komik Srimulat hingga Karya Adalah Doa yang menjadi produk dari Berakar Komunikasi? Simak artikel berikutnya. (tia/doc)