'The Lion King' adalah salah satu bagian penting dari masa kecil banyak orang. Film ini sangat menghibur dan penuh makna bagi anak-anak juga orang dewasa.
'The Lion King' sendiri memiliki banyak kesamaan dengan karya Shakespeare; 'Hamlet' yang menjadi salah satu sumber inspirasi terbesar animasi tersebut. Berikut ini adalah persamaan dan perbedaan 'The Lion King' dengan 'Hamlet'.
Tokoh Utama Adalah Pangeran
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paman yang Jahat
Dalam 'The Lion King', Simba memiliki paman yang jahat bernama Scar. Kecemburuan Scar pada Mufasa mengakibatkan hatinya membusuk dan berakhir dengan rencana yang menewaskan Mufasa.
Sementara itu, Hamlet juga memiliki seorang paman bernama Claudius. Pada awal pertunjukan, Claudius sudah menjadi raja. Mungkin ia mendapatkan takhta tersebut dengan membunuh saudaranya sendiri seperti Scar.
![]() |
Memiliki Sahabat Baik
Simba diceritakan bertemu dan bersahabat dengan Timon dan Pumbaa yang siap menghibur Simba. Kedua temannya itu mendukung Simba di masa sulit dan mengajarinya cara menikmati hidup.
Hamlet pun punya teman serupa bernama Horatio. Meskipun Horatino tidak memiliki dampak besar seperti Timon dan Pumbaa, ia tetap membantu Hamlet pada beberapa kesempatan.
Memiliki Satu Kisah Cinta
Simba memiliki perasaan pada Nala. Keduanya bersahabat sejak kecil, namun perasaan tersebut baru berkembang setelah mereka dewasa.
Hamlet juga memiliki kisah cinta dengan Ophelia. Ada banyak kontroversi apakah ia benar-benar mencintai Ophelia atau hanya memanfaatkannya. Namun, sama seperti Nala, Ophelia adalah satu-satunya wanita dalam hidup Hamlet.
Ayah yang Muncul Sebagai Arwah
Baik Raja Mufasa maupun Raja Hamlet, keduanya dibunuh oleh saudara sendiri yang ingin merebut takhta kerajaan. Meskipun dalam kasus Hamlet hal tersebut sedikit kurang jelas. Namun, Hamlet melihat hantu ayahnya yang mengklaim telah di bunuh oleh Claudius dan mendesak Hamlet untuk membalas dendamnya pada Claudius.
Sedangkan Simba melihat sosok Mufasa dalam bintang-bintang. Dalam adegan itu, Mufasa memberi tahu Simba bahwa ia layak untuk menjadi raja dalam Cirle of Life.
Dikirim ke Pengasingan
Simba diyakinkan oleh Scar untuk melarikan diri setelah Mufasa tewas dan menghabiskan waktu bersama Timon dan Pumbaa. Claudius juga melakukan hal yang sama. Ia meyakinkan Hamlet untuk pergi ke Inggris.
Bertempur Melawan Paman Sendiri
Dalam 'The Lion King', Simba berhasil mengalahkan Scar ketika perkelahian keduanya berakhir dengan Scar yang dibunuh oleh hyena. Hamlet juga melawan pamannya dengan pedang dan anggur beracun; berhasil melampiaskan dendam ayahnya.
Perbedaan 'The Lion King' Dengan 'Hamlet'
Usia
Selain memiliki banyak kesamaan, tentu saja keduanya berbeda. Dalam 'The Lion King', Simba harus menghadapi kematian ayahnya ketika ia masih anak-anak. Sementara Hamlet dihadapkan dengan cobaan pahit tersebut ketika berusia tiga puluh tahun.
Kisah Simba Adalah Kisah Bahagia
Meskipun Simba sedih ketika Mufasa mati. Tetapi dalam film, Simba menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tumbuh dengan kebahagiaan. Bersama Timon dan Pumbaa yang berprinsip; Hakuna Matata.
Disisi lain, Hamlet merupakan sosok yang gelap. Ia depresi dan berkeinginan untuk bunuh diri. Kisah ini sendiri memiliki akhir yang menyedihkan.
Kisah Tragis Hamlet
Seperti judulnya, kisah Hamlet memiliki akhir yang tragis. Dalam 'The Lion King' hanya ada dua karakter yang mati; Mufasa dan Scar. Setelahnya Simba hidup bahagia. Menjadi raja, menikah dengan Nala dan memiliki anak.
Dalam kisah Hamlet, sebagian besar karakter, termasuk karakter utama tewas.
Simba Menerima Bimbingan Moral
Simba memiliki pemandu yang kerap memberinya petuah seperti Zazu dan Rafiki. Keduanya membantu Simba untuk membuat keputusan yang baik.
Sementara Hamlet tidak menerima bimbingan moral dari siapa pun, kecuali tuntutan balas dendam dari hantu ayahnya. Dan hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai bimbingan moral.
(nu2/nu2)