'The Lion King' dirilis dua puluh tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1994. Hingga saat ini animasi tersebut menjadi salah satu karya Disney yang dipuji dan paling sukses. Meski begitu 'The Lion King' tak luput dari kontroversi.
Kontroversi Kimba
![]() |
Mengikuti animasi klasik Disney seperti 'The Little Mermaid', 'Beauty and the Beast' dan 'Aladdin', 'The Lion King' rilis sebagai animasi pertama yang menggunakan kisah asli dari Disney, bukan adaptasi dongeng atau kisah lainnya. Meskipun 'The Lion King' banyak terinspirasi dari karya Shakespeare; 'Hemlet', keasliannya masih dipuji oleh para kritikus dan penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disney tentu saja menyangkal hal tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan Los Angeles Times, co-sutradara Rob Minkoff mengatakan, "Terus terang, saya tidak familiar dengan serial tv." Minkoff juga mengungkapkan baru tahu animasi 'Kimba, The White Lion' setelah melakukan perjalanan ke Jepang untuk mempromosikan 'The Lion King'.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Fumettologic, Roger Allers berkata, "Saya bisa memahami mengapa pencipta 'Kimba' merasa marah jika merasa kami telah mencuri ide dari mereka. Tapi, jika saya terinspirasi oleh 'Kimba' saya pasti akan mengakui hal tersebut."
Sementara itu, meskipun Disney menolak keras tentang Simba vs Kimba, aktor Matthew Broderic; pengisi suara Simba mengaku bingung dengan perannya.
"Saya pikir yang dimaksud adalah Kimba," ujar Broderick. "Yang adalah singa putih dalam kartun ketika saya masih kecil."
Terdapat Kesamaan
![]() |
Meskipun telah bertahun-tahun berlalu kontroversi ini masih terus berlanjut di kalangan penggemar. Terutama mengingat banyak kesamaan di antara keduanya. Meskipun dalam 'Kimba, the White Lion' alur cerita fokus mengeksplorasi hubungan antara manusia dan hewan, kesamaan visual tak bisa dilewatkan begitu saja.
Selain itu, terdapat banyak kesamaan dalam karakter. Selain karakter utama yang memiliki nama nyaris serupa, dalam 'Kimba, the White Lion' terdapat pula babon, hyena dan singa betina muda, burung mirip Zazu dan singa jahat dengan penyakit mata bernama Claw.
Klarifikasi
Dalam sebuah wawancara dengan HuffPost Entertaiment, Sito mengatakan 'Kimba' mungkin bukan sumber materi 'The Lion King'. Namun, setidaknya beberapa orang dalam proyek tersebut pernah melihat kartun dan komik 'Kimba'. Hal tersebut bertentangan dengan penyataan Disney yang mengaku tidak mengetahui apapun tentang 'Kimba' atau Tezuka.
Animator Tom Sito juga menjelaskan, bahwa menurutnya pembuat film menyadari kesamaan 'The Lion King' dengan 'Kimba' di akhir proses produksi.
"Salah satu animator menemukan buku komik 'Kimba' dengan setup yang terlihat seperti Pride Rock, dan aku ingat dia suka menunjukkannya kepada kita, dan aku seperti, 'Wow, itu sangat mirip, " Tapi saya pikir itu tidak lebih dari kebetulan yang lucu," kata Sito.
Animator lain dalam proyek ini mengkonfirmasi komentar Sito. Pada tahun 1997, Mark Kausler, yang memiliki kredit untuk cerita 'The Lion King', mengatakan kepada penulis Fred Patten bahwa ia menonton 'Kimba' saat masih kecil, tetapi selama proses produksi para animator fokus menciptakan cerita yang lebih mirip 'Bambi' dengan setting di Afrika tanpa tema hewan vs manusia.
"Tidak ada yang pernah menyebut 'Kimba', dan jika ada di antara kita yang tahu tentang animasi tersebut, saya kira mereka selalu berpikir bahwa 'Kimba' bercerita tentang hewan yang berusaha membuat manusia menerima mereka dengan setara. Tidak adanya manusia dalam 'The Lion King' jelas membuat plot berbeda."
Takayuki Matsutan, presiden perusahaan produksi Osamu Tezuka; Tezuka Production setuju dengan apa yang dikatakan Sito.
"Cukup banyak staf perusahaan kami yang melihat 'The Lion King,' membahas subjek ini dan sampai pada kesimpulan bahwa kalian tidak dapat menghindari kesamaan terutama ketika menggunakan hewan sebagai karakter."
Di balik kontroversi ini
![]() |
Akar dari kemiripan sebenarnya berasal dari inspirasi yang sama-sama diambil dari 'Bambi'. Meninggal pada tahun 1989, Osamu Tezuka sendiri merupakan penggemar Disney dan menunjukan cintanya yang besar pada 'Bambi'. Ia bahkan mengklaim telah menonton animasi tersebut lebih dari seratus kali.
Dalam World's Fair, Tezuka bertemu dengan Walt Disney dan mendapat lisensi 'Bambi' sebagai inspirasi 'Jungle Emperor' alias 'Kimba, the White Lion'. Tezuka mengatakan karyanya adalah penghormatan sekaligus kritik tehadap animasi favoritnya.
(nu2/nu2)