Salah satu episode yang terungkap di musim ke-5 yakni adanya kisah bagaimana media sosial mengambil kendali bagi kehidupan banyak orang. Cerminan itu dibawa oleh sang kreator, Charlie Brooker ke dalam salah satu episode 'Black Mirror' di musim ini yang berjudul 'Smithereens'.
'Smithereens' membawa penonton pada kisah tentang bagaimana media sosial dapat menjadi senjata mematikan.
"Sebenarnya adanya aplikasi seperti WhatsApp, Twitter pada dasarnya tercipta dari ide sederhana dan kecepatan aplikasi ini bekerja menjadi hal yang dianggap paling penting," ungkap Charlie Brooker dalam wawancara eksklusif dengan detikHOT belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu sebelumnya kita pernah mendengar bagaimana kemudian medsos dapat menelan korban. Salah satunya, muncul lewat wanti-wanti dilarang menggunakan handphone ketika mengemudi.
"Hal-hal seperti ini mengambil peran yang jauh lebih penting dan jauh lebih besar sehingga kadang-kadang seluruh teknologi yang awalnya berada di bawah kendali perusahaan keluar dari kontrol karena keberhasilannya (diminati banyak orang)," urai Charlie lagi.
Lewat episode tersebut filmmaker sekaligus penulis skenario asal Inggris ini ingin menyampaikan bagaimana media sosial kini menjadi bagian dari sebuah kendali besar yang mempengaruhi banyak orang. Bahkan tak jarang hanya demi keuntungan, perusahaan sebuah medsos tak memikirkan dampak lain bagi publik yang menggunakannya.
"Problemnya ada pada kapitalisme. Ketika media sosial awalnya hanya menjadi sebuah penemuan baru kemudian hal ini beralih menjadi sebuah perusahaan di mana ada tim di dalamnya yang membuat ini terus bergerak dan menghasilkan keuntungan. Untuk membuat produk (medsos) ini semakin diminati dan meningkat, jumlah pengguna dipastikan harus terus bertambah," urai sang kreator lagi.
'Smithereens' menjadi salah satu episode penuh tragedi di musim 5 'Black Mirror' kali ini. Seorang pengemudi taksi tiba-tiba menjadi perhatian banyak orang dan menjadi viral atas aksinya yang berbahaya.