Diwawancara detikHOT di Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2018, Clarissa menuturkan novel-novel sastra Jepang kerap dibacanya sejak kecil. Di antaranya adalah Haruki Murakami, Banana Yoshimoto sampai Ryu Murakami.
"Kalau nggak sastra, ya aku baca karya-karya kriminal. Untuk manga, aku paling suka Death Note yang karakter antagonis dan protagonisnya nggak jelas. Aku juga suka Bakuman," kata Clarissa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dari karya para penulis itulah yang mempengaruhi Clarissa dalam berkarya. Terlihat dalam novel 'Rainbirds', ceritanya penuh misteri dengan kasus pembunuhan, thriller, dan juga drama sebuah keluarga.
"Bacaan dari kecil memang suka dengan genre seperti itu, pasti akan begini. Terlihat kan, bacaanku seperti itu menghasilkan seperti novel (Rainbirds) ini," pungkasnya.
Novel perdananya 'Rainbirds' terbit di Indonesia sejak Maret lalu oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU). Dari novel itulah membawa karyanya menang Bath Novel Award 2015 silam dan sejumlah penghargaan lainnya.
Setelah terbit di AS dan Indonesia, novelnya bakal rilis dalam terjemahan 10 bahasa lainnya.