Berkarier sebagai performance artist yang profesinya terbilang langka di Indonesia, membuat FJ Kunting mantap memilih jalur tersebut. Hingga kini, dia pun masih mempopulerkan performance art ke khalayak umum.
Kepada detikHOT, di sela-sela penyelenggaraan Art Central Hong Kong, dia menceritakan sudah mulai menggelar performance sejak 2004 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya awalnya menjadi volunter dalam 'perkawinan politik'-nya Arahmaiani di tahun 2004. Saya juga terlibat dalam project Ace mart di Ace House Collective Yogyakarta," tuturnya.
![]() |
Pria berambut gondrong dan bertubuh kecil itu bahkan mengatakan selain berkarier sebagai seniman, waktu kerjanya terbagi ke profesi lainnya.
"Jam 8 sampai 4 sore, saya kerja di studio. Jam 4 sampai tengah malam, saya bersosialisasi dan jadi tukang tahu bakso," ujarnya sembari tertawa.
FJ Kunting tak ingin fokus berkarier dan belajar di dalam studio saja, menurutnya membaur dengan publik lainnya adalah sebuah keharusan.
"Ya, harus bersosialisasi. Kalau ndak, ya ndak tahu soal pola pikir masyarakat masa kini," tukasnya.
Kali ini detikHOT akan membahas profil dari FJ Kunting. Simak artikel berikutnya ya.
(tia/nu2)