Muklay Riset Tren Mengoleksi Sneakers

Spotlight

Muklay Riset Tren Mengoleksi Sneakers

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 29 Agu 2017 14:17 WIB
Muklay Riset Tren Mengoleksi Sneakers Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Sebagai pecinta sneakers, Muklay mulai gemar mengoleksi sejak ketika masih duduk di bangku sekolah. Di kediamannya pula ada ratusan sneakers yang tak terhitung jumlahnya dan berhasil dikumpulkan seniman yang pernah meraih juara ketiga dari kompetisi Indonesia Art Award pada 2015 silam.

Pria yang memiliki nama lengkap Muchlis Fachri itu menceritakan baginya sneakers itu seperti keinginan hidup yang harus terpenuhi. Salah satu pencarian sneakers yang pernah dikunjungi Muklay adalah ke negeri Sakura.

"Di sepanjang Harajuku, gue keliling, muter dari satu toko ke toko lainnya dan mencari sneakers model apa aja. Di satu toko gue ngeliat gila ada sneakers yang dimau. Kalau diitung-itung ke rupiah harganya sekitar Rp 300 ribuan," ujar Muklay ketika mengobrol detikHOT, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Lambat laun, Muklay pun mempelajari tren sneakers sekaligus budaya yang mempengaruhinya. Di tahun 2012, dia mulai meriset budaya sneakers.

Muklay Riset Tren Mengoleksi SneakersMuklay Riset Tren Mengoleksi Sneakers Foto: Tia Agnes/ detikHOT


"Di barang yang gue pakai ada kekaguman tapi sekarang ada perubahan nilai si pengguna sneakers. Gue juga riset ternyata sneakers juga mempengaruhi bidang olahraga, musik, dan lain-lainnya," cerita Muklay.

"Jordan juga yang pertama kali membuat hits sneakers," tambah Muklay menyebutkan salah satu ikon legendaris pemain basket tersebut.

Lulusan Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu dikenal sebagai salah satu seniman muda yang mempopulerkan seni ilustrasi lowbrow (percampuran antara aliran popart dan surealis). Pada 2010 silam, Muklay menciptakan Junk Not Dead bersama ketiga kawannya.

(tia/nu2)

Hide Ads