Kelvin Atmadibrata Eksis Berkarier di Performance Art

Spotlight

Kelvin Atmadibrata Eksis Berkarier di Performance Art

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 18 Jul 2017 14:00 WIB
Kelvin Atmadibrata Eksis Berkarier di Performance Art Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Berkarya dan berkarier di bidang seni performans bagi seorang seniman menjadi tantangan tersendiri. Seni performans atau performance art adalah bidang yang banyak diminati namun belum tentu menguntungkan secara materi. Padahal seni performans belakangan ini digemari generasi muda.

Salah seorang pelaku seni performans, Kelvin Atmadibrata makin eksis berkarier di bidang tersebut. Pria yang mendapatkan gelar Bachelor of Fine Art (Honours) dari School of Art Design and Media di Nanyang Technological University di Singapura menceritakan mengenai pengalamannya.

"Sudah hampir 10 tahun aku fokus di seni performans sejak awal kuliah. Aku kalau disuruh ngegambar nggak bisa, bikin patung juga nggak bisa. Tapi tertarik membuat sesuatu itu sudah ada," kata Kelvin Atmadibrata kepada detikHOT di RUCI Art Space, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Ketika kuliah di Singapura, Kelvin Atmadibrata merasa banyak ruang yang tersedia untuk berkarya. Di Negeri Merlion, ada banyak akses untuk berkesenian dan siapapun bebas berkarya.

Kelvin Atmadibrata Eksis Berkarier di <i>Performance Art</i> Kelvin Atmadibrata Eksis Berkarier di Performance Art Foto: Tia Agnes/ detikHOT


"Dan itu jadi poin yang membuat aku makin tertarik di seni performans. Aku benar-benar tertarik untuk terus berkarier di bidang, ada banyak hal yang menarik," tutur Kelvin.

Kelvin adalah seniman yang menggunakan pendekatan proyek multidisiplin. Perjalanan karier Kelvin Atmadibrata sudah dimulai sejak 2009 silam. Dia pernah menggelar karya dan performance art di Singapura, Kuala Lumpur, Stockholm, Barcelona, Madrid, Manila, Seattle, Sydney, dan Brisbane.

Setelah 10 tahun tinggal di Singapura, kini ia menetap di Jakarta dan mengelola PADJAK (Performance Art di Jakarta), sebuah pertemuan pelaku performance art tiap dua bulan.

Simak artikel berikutnya!


(tia/doc)

Hide Ads