Permainan Warna Dominasi Adegan di Film 'Surat Kecil untuk Tuhan'

Spotlight

Permainan Warna Dominasi Adegan di Film 'Surat Kecil untuk Tuhan'

Devy Octafiani - detikHot
Kamis, 08 Jun 2017 13:25 WIB
Foto: Adegan di 'Surat Kecil untuk Tuhan' (Official Falcon Pictures)
Jakarta - Sebuah film tak hanya bisa mengutamakan satu unsur saja agar dapat dinilai bagus dan menarik. Sebuah adegan yang kuat setidaknya didukung oleh skenario, aktor juga artistik yang tepat dalam menampilkan sebuah cerita.

Sebagai suguhan film drama baru, 'Surat Kecil untuk Tuhan' juga melibatkan poin-poin di atas.

Lewat sebuah wawancara yang detikHOT lakukan dengan direktur artistik film, warna menjadi salah satu unsur utama yang digunakan untuk memperkuat adegan secara visual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Visual film ini memang diserahkan seluruhnya pada tim artistik. Sebelum adegan diambil, kami buat dulu color palet-nya. Kenapa sampai warna aja harus detail? Sebab kalau visualnya melengkapi adegan, maka adegan itu akan lebh kuat. Makanya kita memutuskan memakai color palet," ujar art director 'Surat Kecil untuk Tuhan' bernama Ade Gimbal saat berbincang dengan detikHOT di Sydney beberapa waktu lalu.

Setelah melalui diskusi, warna dasar pun dipilih sebagai latar nuansa adegan. Bertema tentang anak jalanan, film ini kemudian menggunakan nuansa warna merah, kuning, dan hijau di film.

Baca: Coretan Warna Kesedihan dalam Film 'Surat Kecil untuk Tuhan'

Proses ini diyakini Ade sesuai dengan cerita film yang disutradarai Fajar Bustomi ini.

"Warna merah, hijau, biru, kuning. Bukan pelangi, ini cerita tentang anak jalanan yang menghabiskan waktunya di lampu merah. Nah base colornya dari situ," imbuh Ade lagi.

Sebelum menyaksikan filmnya, nuansa warna yang melekat pada film sudah bisa terlihat di trailer filmnya yang telah beredar belum lama ini.

Trailer dibuka dengan nuansa kekuningan khas warna senja. Adegan yang cukup detail dan memiliki makna ada pada bagian ketika kakak beradik itu bertemu dengan sosok Lukman Sardi yang berperan sebagai penguasa sindikat anak jalanan.

Adegan itu kental dengan nuansa warna kuning di sela-sela rintik hujan.

"Sebenarnya warna-warna itu mewakili cerita di balik adegannya. Kuning kan kalau di lampu merah artinya hati-hati, jadi kurang lebih seperti itu," tutur Ade.


(doc/nu2)

Hide Ads