.webp)
Jika melihat keduanya di trailer film 'Critical Eleven' atau 'full movie' mungkin sebagian penonton menganggap, baik Reza Rahadian dan Adinia Wirasti merupakan pasangan duet yang serasi seperti melantunkan sebuah tembang cinta. Akting Reza Rahadian dan Adinia Wirasti memang terlihat begitu natural.
Belum lama ini Reza Rahadian menceritakan sosok lawan mainnya, Adinia Wirasti di film yang juga dibintangi oleh Revalina S. Temat dan Refal Hady serta Hamish Daud. Reza yang memerankan sosok Ale, menjalin asmara dengan Anya yang diperankan Adinia Wirasti. Memang tak ada kesulitan bagi Reza Rahadian untuk membangun sebuah chemistry dalam berakting dengan adik dari Sara Wijayanto itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Reza Rahadian dan Adinia Wirasti saat pemotretan celeb of the month Foto: Asep Syaifullah |
"Kalau dengan Anya, dengan Adinia, saya nggak punya kesulitan apapun untuk membangun chemistry karena saya tahu bagaimana membangun chemistry. Tapi bahwa proses personal kita berdua yang membawa ke dalam karakter kita berdua itu sih," bukanya santai pada detikHOT.
"Jadi sebagai Adinia Wirasti dan Reza Rahadian, bagaimana nih pertemanan kita, seperti apa? Open each other, kita nyaman nggak satu sama lain? Bisa menemukan kenyamanan masing-masing, karena dulu di film kami sebelum-sebelumnya, tiga film dengan Adinia Wirasti di awali 'Jakarta Maghrib' kemudian 'Kapan Kawin' lalu 'Critical 'Eleven', jadi buat saya ini pertemuan ketiga kali dan tidak ada kesulitan sama sekali untuk membangun chemistry," jelasnya.
Kemahiran akting keduanya memang sudah tidak bisa dipungkiri. Baik Reza Rahadian dan Adinia Wirasti memang patut disebut sebagai aktor kawakan Tanah Air saat ini. Di film ini, pemilik nama lengkap Reza Rahadian Matulessy tak hanya ingin dirinya menuai pujian namun ia juga ingin karakter yang dimainkan benar nyata seperti di dalam kehidupan.
 Reza Rahadian dan Adinia Wirasti saat pemotretan celeb of the month Foto: Asep Syaifullah |
"Saya merasa lewat film ini, karakter Ale, saya bisa memberikan satu hal lagi dari film-film saya sebelumnya yaitu bagaimana menampilkan satu karakter yang bukan sekedar bicara 'oh aktingnya bagus', orang relate sama karakter, jadi orang yah bukan saya. Jadi apa yang sampaikan jadi sebenarnya itu salah satu alasan saya ambil cerita ini karena saya butuh film yang bisa memberikan kesempatan untuk memberikan sesuatu yang orang lain mungkin akan relate dengan itu dan nggak melulu akting yang bagus," urainya lebar.
"Saya mau ralat bahwa saya nggak akting dalam film ini? Itu nggak benar, saya masih melakukan proses akting untuk melakukan ini tapi kamu sebagai penonton merasakan bahwa ini bukan akting," pungkasnya.
(mah/nu2)
