Inge-Marie dan Hans Peter Holst, Peneliti di Balik 'Seabad Otto Djaya'

Spotlight

Inge-Marie dan Hans Peter Holst, Peneliti di Balik 'Seabad Otto Djaya'

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 05 Okt 2016 15:00 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Eksibisi akbar 'Seabad Otto Djaya' tak akan sukses tanpa kiprah dari pasangan pecinta seni rupa, Inge-Marie dan Hans Peter Holst. Sejak 10 tahun lalu, keduanya tertarik dengan karya-karya dari perupa asal Banten, Jawa Barat itu, dan mengoleksinya.

Inge-Marie yang hadir di malam pembukaan dan tampak mengenakan blouse bunga-bunga menceritakan tentang awal pertemuannya dengan Otto. Perjumpaan yang juga dimuat dalam buku berjudul 'The World of Otto Djaya (1916-2002)' itu terjadi pada 2007. Keduanya bertemu dengan lukisan 'Pertunjukan Seni Sunda' yang berasal dari tahun 1988.

Baca Juga: Merayakan Seabad Otto Djaya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lukisannya memperlihatkan secara elok, anggun, sensual dari para musisi ketika mengiringi para penari dalam mengapresiasi para penonton. Energi para penari, yang padahal berada di luar kanvas, begitu gambalng dilukis oleh Otto. Kami melihat Otto Djaya sangat piawai dalam melukis," ujar Inge-Marie di Galeri Nasional Indonesia, belum lama ini.

Meski karya-karya Otto sama berkualitasnya dengan pelukis lainnya, sayangnya, lanjut Inge-Marie, biografi sekaligus katalog tentang Otto sangat minim.

Inge-Marie dan Hans Peter Holst, Peneliti di Balik 'Seabad Otto Djaya'Inge-Marie dan Hans Peter Holst, Peneliti di Balik 'Seabad Otto Djaya'


"Biografi tentangnya tidak pernah dituliskan. Kami memutuskan untuk mencoba menelusurinya," tutur Inge-Marie.

Lambat laun, Inge-Marie dan Hans Peter mulai bertemu dengan narasumber dan kerabat terdekat dari Otto Djaya. Serta arsip-arsip yang mengungkapkan sosok dari Otto. Keduanya pun menemukan fakta-fakta yang selama ini tidak diketahui masyarakat umum.

"Otto Djaya melukiskan kehidupan di masa-masa berakhirnya era kolonial, peperangan, revolusi, dua rezim panjang autokrasi dan trasisi bangsa Indonesia dan akhirnya meninggal dunia di tahun 2002," kata Inge-Marie.

Periodisasi dari karya-karya Otto bisa dilihat dari lukisan yang dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia hingga 9 Oktober mendatang. Kecuali karya kaligrafi yang pernah diciptakan Otto, dan tidak dipajang dengan alasan tak sesuai dengan tema pameran '100 Tahun Otto Djaya'.

Simak artikel berikutnya tentang tema mitologi, pewayangan, hingga karakter Punakawan yang kerap ditorehkan Otto di lukisannya!

(tia/mmu)

Hide Ads