Ditemui di sela-sela gathering di kawasan Cijago, Depok, Jawa Barat, Nay asal Bogor mengatakan sebelum mulai hobi bikin grafiti di tembok, ia sudah berhijab.
"Sebelum ikut teman-teman jadi bomber, saya juga main skate dan pas itu juga sudah berhijab. Tapi hijab bukan halangan buat mereka yang hobi grafiti," ujarnya kepada detikHOT, Senin (9/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nay dan Kare yang kenal di komunitas Rain City Strike, Bogor juga mengakui kerap kali pandangan miring dilontarkan kepada bomber berhijab. "Kayak kok mau sih main pylox di jalanan, atau susah payah bikin grafiti," timpal Kare. Β
![]() |
Salah satu pendiri Ladies on Wall, Bunga, mengatakan lewat komunitas yang berdiri Mei 2014 itu para bomber cewek ingin menyebarkan satu virus kepada masyarakat. Sekaligus semangat dan mengajak seniman perempuan untuk buat gerakan.
"Kalau ada lagi street artist perempuan atau yang punya hobi sama, yuk ikutan Ladies on Wall. Nyebarin semangat yang sama, bisa nge-bomb bareng-bareng, dan kami welcome banget buat siapa saja masuk. Tanpa ngelihat bagaimana penampilan fisiknya, yang penting yuk gambar bareng," pungkas Bunga.
(tia/mmu)