"Kalau mau gathering biasanya yang domisilinya di kota tempat kita mau gathering dia yang tanggung jawab mencari tembok kosong. Temboknya harus yang aman untuk berkarya," ujar salah satu pendiri Ladies on Wall ketika ditemui kawasan Cijago, Depok, Jawa Barat, Senin (9/5/2016).
Dua hari lalu, Ladies on Wall berkumpul di dekat perempatan pintu tol Cijago, Depok. Tulisan 'Ladies on Wall' akan digambar sesuai karakter dan ciri khas masing-masing. Mereka yang hadir adalah Nay (Bogor), Kare (Bogor), Trisn (Karawang), Dakjoah (Depok), Bunga (Jakarta), Nopay (Depok), Onde (Bandung), BLQZ (Tangerang).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Β Ladies on Wall, Komunitas Grafiti Perempuan Pertama di Indonesia
![]() |
"Saya main dari 2010 dan baru 2013 ketemu bomber yang sesama cewek dan 2014 pertama kalinya ada event bareng sama bomber-bomber cewek. Jadi senang banget bikin grafiti dan mural bareng-bareng," ungkap Bunga.
Kare yang berada di samping Bunda ikut menimpali. "Seneng banget bisa nge-bomb bareng karena biasanya sama cowok."
Onde yang berambut cepak pun nimbrung. "Aku datang dari Bandung kemarin, jadi memang datang khusus untuk gathering Ladies on Wall. Senang bisa kumpul bareng teman-teman female graffiti writers," tandasnya.
Di Bandung, Onde baru saja mengikuti ajang street art bernama Street Stage 2016 bersama street artist lainnya. "Jalanan tuh kayak galeri semua orang dan melukis di tembok tuh adrenalin banget," timpal Onde.
Simak artikel berikutnya dari detikHOT, tentang stereotip bomber cewek!
(tia/mmu)