Permainan Warna dan Cahaya di Proyek Tunggal Seniman Cagi

Spotlight

Permainan Warna dan Cahaya di Proyek Tunggal Seniman Cagi

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 04 Mei 2016 15:43 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Sepuluh panel berukuran vertikal terpampang di dinding ROH Projects. Galeri seni yang berada di lantai 40 Equity Power itu membentuk warna hijau muda sampai tua, dengan gradasi yang berbeda. Di beberapa panel lukisan, ada bagian yang lebih menonjol.

Lihatlah lukisan yang berjudul '500 to 555 nm' (2016) dari sisi samping kanan dan kiri. Lalu, kembali melihat ke depan dan ulangi lagi di kanan-kiri. Ada sensasi yang berbeda ketika melihat lukisan Syagini Ratna Wulan atau yang akrab disapa Cagi.

Cagi menggunakan perhitungan di setiap panelnya. Warna dan cahayanya pun dihitung olehnya. "Lukisan saya bukan karena faktor rasa atau apa. Tapi saya menghitungnya, oh di panel sekian warnanya seperti ini. Di panel berikutnya seperti ini, ada hitung-hitungannya," ungkapnya di ROH Projects, saat hari pembukaan 'Spectral Fiction', akhir pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Seniman Syagini Ratna Wulan

Hasil eksplorasi Cagi berdasarkan aturan warna tidak hanya merah, hijau, dan biru. Namun, ada banyak warna yang dihasilkan oleh cahaya dalam sebuah obyek tertentu.

Cagi pun menjelaskan medium yang dipakainya adalah kanvas seperti lukisan biasa. "Ketika membentuknya ada sequence dan formula tertentu. Kalau orang melihatnya seolah-olah ada gelombang, padahal ada hitungan berapa mili yang berbeda, ada ascending warnanya juga," katanya lagi.

Di pameran tunggal permainan cahaya dan warna Cagi 'Spectral Fiction', menurut kurator pameran Agung Hujatnikajennong terdiri dari tiga bagian berdasarkan materialnya. Bagian pertama adalah karya yang mungkin bisa disebut medium 'lukisan', karena material utamanya kanvas dan cat. Di bagian kedua, adalah obyek-obyek dwimatra yang dikerjakan dengan resin.

"Pilihan menggunakan resin dilatari oleh keinginan untuk menghadirkan materi warna dan cahaya pada layar perangkat digital," ucap Agung.

Serta di bagian ketiga, adalah instalasi di mana Cagi menghadirkan sekaligus karya-arya kanvas dan resinnya di bawah sorotan lampu-lampu berwarna-warni. "Cagi memilih warna-warna yang diadopsi dari spektrum warna Newtonia yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dari situ, ia mengkonversi warna-warna ke dalam spektrum lain," pungas Agung.

Karya-karya Cagi dalam 'Spectral Fiction' masih bisa dilihat hingga 25 Mei 2016! (tia/mmu)

Hide Ads