Masih dalam spirit restorasi warisan film lama di momen Hari Film Nasional tahun ini. Kabar terbaru datang dari sutradara Nia Dinata yang tengah menggarap ulang film drama musikal pertama yang pernah dibuat dalam sejarah industri perfilman Indonesia.
Membawa judul 'Ini Kisah Tiga Dara', Nia mengaku terinspirasi dengan film 'Tiga Dara' besutan sutradara Usmar Ismail.
Film tersebut dirilis pada tahun 1956 dan menuai sukses lewat Piala Citra yang dianugerahkan padanya. 'Tiga Dara' menang di kategori Tata Musik Terbaik di gelaran FFI 1960.
Dari serangkaian film karya Usmar Ismail, film ini juga dipuji dari sisi penulisan skenario juga alur cerita.
Dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, juga Indriati Iskak, 'Tiga Dara' membawa drama romantika keluarga yang menyorot pada kehidupan tiga perempuan lajang bernama Nunung, Nana, dan Neni. Ibu mereka telah meninggal, mereka tinggal bersama nenek dan ayah mereka yang sibuk.
Mengemban amanat sang ibu, sang nenek berusaha mencarikan jodoh untuk si sulung. Namun calon suami bagi si sulung kemudian menjadi rebutan dua saudara lainnya. Si bungsu Neni pun berkomplot untuk menyelesaikan konflik. Konflik inilah yang menjadi cerita menarik dari kisah tiga dara.
Lantas, akan seperti apa kisah yang akan dibawakan Nia Dinata dalam kisah terbaru tiga perempuan lajang? Dalam sebuah jumpa pers yang digelar belum lama ini, Nia menjanjikan cerita yang mirip namun berbeda dari film 'Tiga Dara' yang asli.
"Karakternya masih sama, satu Oma dan tiga cucu. Tapi dari segi cerita semua benar-benar baru," ujar perempuan yang juga pernah menyutradarai 'Berbagi Suami' tersebut.
Syuting juga dilakukan di luar ibukota. Nia memboyong tim produksi hingga ke Maumere, di Flores. Direncanakan film ini akan rilis September mendatang.
(doc/mmu)
Membawa judul 'Ini Kisah Tiga Dara', Nia mengaku terinspirasi dengan film 'Tiga Dara' besutan sutradara Usmar Ismail.
Film tersebut dirilis pada tahun 1956 dan menuai sukses lewat Piala Citra yang dianugerahkan padanya. 'Tiga Dara' menang di kategori Tata Musik Terbaik di gelaran FFI 1960.
Dari serangkaian film karya Usmar Ismail, film ini juga dipuji dari sisi penulisan skenario juga alur cerita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengemban amanat sang ibu, sang nenek berusaha mencarikan jodoh untuk si sulung. Namun calon suami bagi si sulung kemudian menjadi rebutan dua saudara lainnya. Si bungsu Neni pun berkomplot untuk menyelesaikan konflik. Konflik inilah yang menjadi cerita menarik dari kisah tiga dara.
Lantas, akan seperti apa kisah yang akan dibawakan Nia Dinata dalam kisah terbaru tiga perempuan lajang? Dalam sebuah jumpa pers yang digelar belum lama ini, Nia menjanjikan cerita yang mirip namun berbeda dari film 'Tiga Dara' yang asli.
"Karakternya masih sama, satu Oma dan tiga cucu. Tapi dari segi cerita semua benar-benar baru," ujar perempuan yang juga pernah menyutradarai 'Berbagi Suami' tersebut.
Syuting juga dilakukan di luar ibukota. Nia memboyong tim produksi hingga ke Maumere, di Flores. Direncanakan film ini akan rilis September mendatang.
