Hanafi baru saja membuka eksibisi tunggal berjudul 'Pintu Belakang | Derau Jawa' di Galeri Nasional Indonesia, semalam. Pameran yang mempertanyakan persoalan 'Jawa' dan sebuah imajinasi yang tidak memiliki teritori ataukah teritori hanya nyata dalam bahasa Jawa.
Baca Juga: Diana Rikasari Akan Promosikan Buku Kedua '#88 Love Life' ke 4 Negara
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Di Oksigen Jawa, menjadi episode baru dari Hanafi yang tertarik mempersoalkan Jawa. Sebenarnya pameran ini menceritakan tentang dia sendiri dan orang Jawa. Jawa dari perspektif versi Hanafi," kata kurator pameran Agung Hujatnikajennong ditemui di sela-sela pembukaan pameran, Selasa (1/3/2016).
'Jawa' pun memiliki peralihan konsep dari 'udara' menjadi 'bunyi'. "Hanafi terus mendengarkan dan berpijak pada ingatannya terhadap latar belakang dirinya sebagai orang Jawa. Dia mengamati dan melakukan proses mendengar, riset dan serius memahami latar dirinya dengan apa itu Jawa," tuturnya.
Kali ini, detikHOT akan membahas tentang pameran tunggal Hanafi Muhammad yang terdiri dari 9 seni instalasi, 11 lukisan, dan 2 video. Mulai dari karya-karyanya yang dikenal dengan abstraksi sampai persoalan 'pintu belakang', kebisingan, dan konsep 'Jawa'. Simak artikel berikutnya!
(tia/mmu)