Kisah dua sejoli yang saling jatuh cinta di bangku SMA itu menceritakan asmara yang tumbuh di antara Galih dan Ratna. Sayang hubungan keduanya kandas karena Ratna tak disetujui berhubungan dengan Galih oleh orangtuanya.
Yang membuat 'Gita Cinta dari SMA' menarik tak hanya konflik pertentangan di antara mereka. Namun serangkaian ungkapan cinta dalam bentuk sajak membuat 'Gita Cinta dari SMA' menjadi salah satu film remaja paling romantis di tahun 1979.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku sengaja menghadiahkan dasi yang sudah dipasang agar kau tinggal memakainya, sebab nanti mungkin aku tak akan di sisimu, tak bisa memasangkan dasi untukmu. Sedangkan keretan gas, pakailah nanti jika kau mulai merokok. Galih, aku tahu mengapa ayah sangat membenci hubungan kita. Aku telah dijodohkan dengan lelaki berdarah ningrat, sekarang ia masih berkuliah di Fakultas Kedokteran UGM. Apa dayaku, aku hanya seorang wanita. Aku wanita yang mencintaimu hanya menemui jurang, aku dewasa dalam pelukanmu."
Dan ketika Galih diam-diam mengagumi sosok Ratna, ia menuliskan ungkapan hatinya dalam sepenggal sajak yang juga tak kalah menyentuh.
"Rahasia apa yang diam dalam debaran, saat kau seperti kijang emas meloncat-loncat di hadapanku. Kusimpan wujudmu dari sepi ke sepi, kutoreh hatimu dengan pisau naluri. Diam sendu, hangatmu rindu."
'Gita Cinta dari SMA' menjadi film terlaris di masanya. Galih dan Ratna juga menjadi tokoh populer dalam cerita cinta remaja di bangku sekolah hingga saat ini. Termasuk menginspirasi sejumlah film cinta masa muda di era 2000-an.
Apa saja? Simak terus artikelnya hanya di detikHOT!
(doc/mmu)