Ditanya Soal Sensor Film, Anwar Fuady: Kamu Mau Nanya atau Ngetes Saya?

Spotlight

Ditanya Soal Sensor Film, Anwar Fuady: Kamu Mau Nanya atau Ngetes Saya?

- detikHot
Kamis, 12 Mar 2015 15:37 WIB
Jakarta - Anwar Fuady dinilai beberapa pihak tidak cukup kompeten untuk menjadi Ketua Lembaga Sensor Film. Tetapi Anwar percaya diri dengan bekal pendidikan tinggi dan relasi yang luas ia akan mampu membawa LSF lebih baik lagi.

"Untuk memajukan LSF ini koneksi saya ke atas banyak. Saya kenal Pangkostrad, Menkopolhukam, dan Presiden semua itu teman saya," ucapnya di Gedung Film, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Kamis (12/3).

Selama ini kerap ada perdebatan mengenai fungsi LSF dan sistem kerjanya. Ada pembuat film yang sempat protes karena penyensoran bisa memotong sisi kreatif dan esensi yang ingin disampaikan melalui film. Wacana mengubah sensor menjadi klasifikasi film sesuai rating pun sempat menjadi usulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai Ketua LSF, Anwar pun ditanya pemahamannya mengenai sensor film serta pandangannya mengenai sensor yang dinilai memangkas proses kreativitas. Apalagi, Anwar juga berasal dari kalangan seniman.

Butuh waktu beberapa detik untuk dia mencerna pertanyaan, sebelum kemudian menjawab, "Saya pemain nggak ada urusan sama sensor, silakan saja kalau mau dipotong, yang penting honor dibayar," kata Anwar lugas.

Kemudian ia dikoreksi agar menjawab sesuai kapasitasnya sebagai Ketua LSF. "Ya kalau ada tindakan asusila, dipotong, atau pengarahan untuk menjadi ISIS itu pasti kita tolak," katanya.

Anwar kemudian mempersilakan staf senior LSF Johan Tjasmadi untuk menjawab hal-hal yang berkaitan dengan teknis. Tak puas dengan jawaban itu, seorang wartawan kemudian meminta agar Anwar yang menjawab sehingga bisa mendapatkan gambaran akan visi Anwar sebagai Ketua LSF.

"Kamu mau nanya atau ngetes saya? Kan nggak semua pertanyaan bisa dijawab," kilah Anwar.

Ia kemudian menceritakan tentang proses seleksi yang dilakukan Kemendikbud untuk menyaring anggota baru beberapa waktu lalu. Saat itu menurutnya tiga orang yang ditugaskan menyeleksi justru malah menyampaikan bahwa mereka penggemar Anwar.

"Nggak ada pertanyaan teknis. Malah ada ditanya bagaimana mengatur dan membagi waktu jika terpilih sebagai anggota LSF," ucap aktor berusia 67 tahun yang sudah 12 tahun menjadi anggota LSF itu.

Anwar kemudian tidak lolos seleksi tersebut. Sempat ada kabar bahwa ia melobi sejumlah pejabat agar tetap dijadikan anggota LSF. "Nggak ada gerilya seperti itu," akunya.

"Tapi saya memang sempat menelepon, kalau bisa dimasukkan (jadi anggota lagi) saya senang. Tapi itu tidak mengemis, saya tersinggung dibilang seperti itu. Saya magister hukum, lho, bukan sembarangan. Tiga bulan lagi saya doktor," katanya dengan intonasi suara yang sedikit meninggi.

Anwar mengatakan bahwa keinginannya untuk tetap menjadi bagian dari LSF adalah bentuk pengabdian demi menjaga moral bangsa dari tontonan yang tidak mendidik.

"Apa yang saya cari di LSF ini kalau bukan menjaga moral? Honor kecil, Pak. Malu saya mengatakannya. Ini pahlawan-pahlawan semua (menunjuk staf LSF yang hadir), berdedikasi. Gaji saya sebulan di LSF itu setengah episode saya di film... maaf, sinetron. Popularitas saya sudah top. Tidak ada artis Indonesia yang sepopuler saya. Ini saya mendedikasikan sisa hidup saya. The rest of my life," katanya bersemangat.

(ich/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads